Rabu, 19 Oktober 2011

Sistem Ekonomi Kerakyatan Melalui Gerakan Koperasi di Indonesia


Ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat.Dimana ekonomi rakyat sendiri adalah sebagai kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan oleh rakyat kebanyakan (popular) yang dengan secara swadaya mengelola sumberdaya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya, yang selanjutnya disebut sebagai Usaha Kecil dan Menegah (UKM) terutama meliputi sektor pertanian, peternakan, kerajinan, makanan, dsb., yang ditujukan terutama untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan keluarganya tanpa harus mengorbankan kepentingan masyarakat lainnya.
Ekonomi kerakyatan ini dikembangkan berdasarkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat local dalam mengelola lingkungan dan tanah
mereka secara turun temurun. Aktivitas ekonomi kerakyatan ini terkait dengan ekonomi sub sisten antara lain pertanian tradisional seperti perburuan, perkebunan, mencari ikan, dan lainnnya kegiatan disekitar lingkungan alamnya serta kerajinan tangan dan industri rumahan. Kesemua kegiatan ekonomi tersebut dilakukan dengan pasar tradisional dan berbasis masyarakat, artinya hanya ditujukan untuk menghidupi dan memenuhi kebutuhan hidup
masyarakatnya sendiri
Pembangunan yang berorientasi kerakyatan dan berbagai kebijaksanaan yang berpihak pada kepentingan rakyat. Dari pernyataan tersebut jelas sekali bahwa konsep, ekonomi kerakyatan dikembangkan sebagai upaya untuk lebih mengedepankan masyarakat. Dengan kata lain konsep ekonomi kerakyatan dilakukan sebagai sebuah strategi untuk
membangun kesejahteraan dengan lebih mengutamakan pemberdayaan masyarakat
Secara operasional, jika koperasi menjadi lebih berdaya, maka kegiatan produksi dan konsumsi yang jika dikerjakan sendiri-sendiri tidak akan berhasil, maka melalui koperasi yang telah mendapatkan mandat dari anggota-anggotanya hal tersebut dapat dilakukan dengan lebih berhasil. Dengan kata lain, kepentingan ekonomi rakyat, terutama kelompok masyarakat yang berada pada aras ekonomi kelas bawah (misalnya petani, nelayan, pedagang kaki lima) akan relatif lebih mudah diperjuangkan kepentingan ekonominya melalui wadah koperasi. Inilah sesungguhnya yang menjadi latar belakang pentingnya pemberdayaan koperasi.
Sistem Ekonomi kerakyatan dapat diperkuat dengan adanya koperasi, dengan adanya koperasi kegiatan produksi dan konsumsi yang apabila dikerjakan sendiri-sendiri tidak akan berhasil, tetapi melalui organisasi koperasi yang menerima tugas dari anggota untuk memperjuangkannya ternyata dapat berhasil.  Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Jika kita lihat di sistem ekonomi kerakyatan dan koperasi ada suatu kesaman yaitu berasas kekeluargaan. Oleh karena itu sistem ekonomi melalui gerakan koperasi dapat dijadikan suatu cara meralisasikan sistem ekonomi kerakyatan itu sendiri. Tujuan didirikannya koperasi adalah mensejahterahkan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta membagi tata perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,adil,dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Di koperasi tidak mengenal laba melainkan SHU (SIsa Hasil Usaha).
Jadi para anggota koperasi akan mendapatkan SHU dalam suatu periode tertentu. Sistem ekonomi kerakyatan melalui gerakan koperasi ini sangat membantu dan mensejahterahkan keadaan ekonomi   anggota koperasi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Masyarakat yang kurang mampu di Indonesia sangat terbantu dengan adanya koperasi. Misalkan adanya koperasi simpan pinjam yang bunganya sangat rendah dan koperasi yang menjual kebutuhan sehari-hari dengan harga yang murah. Jadi kesimpulan yang dapat di ambil dalam tulisan ini yaitu sistem ekonomi kerakyatan melalui gerakan koperasi sangat membantu dan dapat mensejahtrahkan anggotanya dan masyarakat luas
 Sistem Ekonomi kerakyatan adalah usaha ekonomi yang tegas-tegas tidak mengejar keuntungan tunai, tetapi dilaksanakan untuk sekedar memperoleh pendapatan bagi pemenuhan kebutuhan keluarga secara langsung untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, dan kebutuhan-kebutuhan keluarga lain dalam arti luas, yang semuanya mendesak dipenuhi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan para anggota koperasi.
Ekonomi kerakyatan dalam arti yang lebih luas mencakup kehidupan petani, nelayan, tukang becak dan pedagang kaki lima, yang kepentingan-kepentingan ekonominya selalu dapat lebih mudah dibantu dan diperjuangkan melalui koperasi. Peranan koperasi di Indonesia sesungguhnya untuk mengelola usaha dengan baik, menyejahterakan anggotanya dan sekaligus berfungsi sebagai kekuatan pengimbang dalam sistem ekonomi kerakyatan di Indonesia, misalnya telah memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian bangsa Indonesia. Dengan mendirikan koperasi diharapkan masyarakat setempat mempunyai peluang besar untuk memanfaatkan potensi dan asset ekonomi yang ada di daerahnya. Peran koperasi di pedesaan telah menggantikan fungsi bank konvensional atau syariah sehingga koperasi sering disebut pula sebagai banknya rakyat karena koperasi tersebut beroperasi dengan menerapkan sistem perbankan yang sudah diatur oleh pemerintah di Indonesia.
sistem koperasi mampu untuk mengelola usaha dengan baik, menyejahterakan anggotanya dan sekaligus berfungsi sebagai kekuatan pengimbang (countervailing power) dalam sistem ekonomi. Di Indonesia, menurut Ketua Umum Dekopin, saat ini terdapat sekitar 116.000 unit koperasi (Kompas, 2004). Ini adalah suatu jumlah yang sangat besar dan potensial untuk dikembangkan. Seandainya dari jumlah tersebut terdapat 20-30% saja yang kinerjanya bagus, tentu peran koperasi bagi perekonomian nasional akan sangat signifikan.




LAPORAN KEUANGAN KOPERASI

 LAPORAN KEUANGAN KOPERASI
DHARMA DJAYA
FITRI YUNINGSIH (19210259)






NERACA
Per 31 Desember 2010
(Dalam Rupiah)
AKTIVA


PASSIVA

AKTIVA LANCAR


KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

KAS DAN BANK
1.900.000

HUTANG USAHA
76.630.000
PIUTANG ANGGOTA
139.406.000

HUTANG ASURANSI
5.110.000
PENYISIHAN KERUGIAN PIUTANG
-176.600

HUTANG PAJAK
5.030.000
PIUTANG NON ANGGOTA
1.024.000

HUTANG JANGKA PENDEK LAINNYA
5.447.000
PIUTANG LAIN-LAIN
3.712.000

DANA-DANA SISA HASIL USAHA
2.894.000
PERSEDIAAN
1.310.000

            JUMLAH
951.110.000
PERLENGKAPAN KANTOR
981.000



PIUTANG TRANSITORIS
3.270.000

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

            JUMLAH AKTIVA LANCAR
149.837.000

HUTANG JK PANJANG NON ANGGOTA
15.089.000



KEWAJIBAN JK PANJANG LAINNYA
1.887.000
INVESTASI JANGKA PANJANG


           JUMLAH
16.976.000
INVESTASI USAHA
26.474.000



            JUMLAH INVESTASI
26.474.000

SIMPANAN ANGGOTA




SIMPANAN POKOK
5.945.000
AKTIVA TETAP


SIMPANAN WAJIB
19.290.000
TANAH DAN BANGUNAN
9.048.000

SIMPANAN KHUSUS
42.656.000
PERALATAN KOMPUTER & ELEKTRONIK
920.000

            JUMLAH SIMPANAN ANGGOTA
67.891.000
KENDARAAN
15.263.000



PERALATAN KANTOR
690.000

DONASI

            JUMLAH AKTIVA TETAP
25.921.000

DONASI
7.254.000



           JUMLAH DONASI
7.254.000
AKTIVA LAIN-LAIN




AKTIVA LAIN-LAIN
3.000.000

CADANGAN

          JUMLAH AKTIVA LAIN-LAIN
3.000.000

CADANGAN
8.250.000



          JUMLAH CADANGAN
8.250.000








HASIL USAHA




HASIL USAHA TAHUN BERJALAN
9.750.000



           JUMLAH HASIL USAHA
9.750.000





   JUMLAH AKTIVA
205.232.000

   JUMLAH PASIVA
205.232.000


KOPERASI DHARMA DJAYA

PERHITUNGAN HASIL USAHA

Per 31 Desember 2010

(Dalam Rupiah)










PENJUALAN







   PENJUALAN KOTOR




50.382.000

   RETUR PENJUALAN


12.851.000



   POTONGAN PENJUALAN


5.589.000










-18.440.000


PENJUALAN BERSIH




31.942.000










HARGA POKOK PENJUALAN






   PERSEDIAAN AWAL BARANG DAGANG


1.310.000

   PEMBELIAN


5.480.000




   BEBAN ANGKUT PEMBELIAN

3.800.000









9.280.000



   RETUR PEMBELIAN


5.172.000




   POTONGAN PEMBELIAN

1.614.000









-6.786.000




PEMBELIAN BERSIH



2.494.000


   BARANG YANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL

3.804.000


   PERSEDIAAN AKHIR BARANG DAGANG


-1.180.000


HARGA POKOK PENJUALAN



-2.624.000

SISA HASIL USAHA KOTOR



29.318.000









BEBAN USAHA







   BEBAN PERLENGKAPAN KANTOR


3.760.000

   BEBAN PERALATAN KANOR



3.790.000


   BEBAN LISTRIK & TELEPON



1.980.000


   BEBAN GAJI PEGAWAI



13.540.000


   BEBAN RAT




1.650.000


   BEBAN ANGKUT PENJUALAN



2.970.000









-27.690.000


SISA HASIL USAHA




1.628.000










PENDAPATAN & BEBAN LUAR USAHA




   PENDAPATAN BUNGA




17.980.000


SISA HASIL USAHA BERSIH



19.662.000

















KOPERASI DHARMA DJAYA
PERUBAHAN MODAL
Per 31 Desember 2010
(Dalam Rupiah)








MODAL AWAL 1 JANUARI


139.252.000

   SIMPANAN POKOK


5.945.000


   SIMPANAN WAJIB


19.290.000


   SIMPANAN KHUSUS


42.656.000


   DONASI



7.254.000


   CADANGAN



8.250.000


   SISA HASIL USAHA


19.662.000








103.057.000


TOTAL




242.309.000

ALOKASI SHU TAHUN 2009


-127.300.000


MODAL AKHIR 31 DESEMBER

115.009.000