Minggu, 31 Maret 2013

SENYUM YANG HILANG


SENYUM YANG HILANG

 Pria tua itu duduk termenung di ujung jalan
Dia nampak tertunduk lemah dan menangis
Dengan senyum itu dia bisa bertemu dengan anaknya
Bertemu dengan anak yang selalu menunggunya
Seorang anak yang selalu berharap ayahnya membawa sedikit rezeki untuknya
Namun harapan itu pun sirna sudah ketika melihat keadaan ayahnya yang berbeda
Pria tua itu nampak berantakan bagaikan pemulung jalanan
Namun dengan begitu pria tua itu tetap tersenyum, yang mengartikan dia baik-baik saja
Dibalik senyum itu terdapat sebuah kesakitan, keputusasaan dan kebingungan
Pria tua itu hanya memikirkan kehidupan anaknya
Memikirkan kehidupan anaknya jika tiba-tiba dia sudah tidak ada di dunia
Hanya anaknyalah yang selalu berada di hati dan pikirannya
Hanya anaknya yang menjadi semangatnya agar dapat bertahan hidup
Senyum, senyum dan senyum itu yang menandakan dia baik-baik saja
Senyum itu pula yang selalu di ingat oleh anaknya
Senyum seorang ayah
Senyum seorang pahlawan dalam hidupnya
Senyum seorang pria hebat
Senyum yang menenangkan jiwa
Namun senyum itu telah hilang
senyum yang tidak akan bisa dilihat lagi oleh seorang anak
senyum yang akan selalu dirindukan oleh seorang anak



ARTI SEBUAH PENGORBANAN


ARTI SEBUAH PENGORBANAN

                Hujanpun turun membasahi bumi tanah pemakamanpun menjadi basah dan tergenang air hujan. Suasana pemakamanpun semakin sunyi hanya ada suara lantunan doa dan suara hujan yang semakin lebat. Di depan makam tersebut ada seorang anak perempuan sedang menangis tanpa henti. Ternyata itu adalah pemakaman ayahnya yang sangat dia hormati dan dia banggakan. Anak perempuan itu adalah Jihan. Jihan seorang anak SMA yang ceria, pandai dan mudah bergaul. Balik itu semua ternyata tersimpan sesuatu yang tidak orang lain ketahui yaitu tentang keluarganya yang bisa dibilang berbeda dengan keluarga lainnya. Jihan mempunyai seorang ayah yang hanya berprofesi sebagai tukang sol keliling serta ayahnyapun memiliki kekurangan soal fisik, kaki kanannya harus diamputasi akibat kecelakaan lalu lintas tetapi walaupun begitu dia tidak pernah malu terhadap keadaan ayahnya, justru sebaliknya jihan sangat bangga dengan ayahnya karena ayahnya sudah banting tulang bekerja dari pagi sampai malam demi menafkahi keluarganya.

                 Dina adalah ibunya jihan seorang perempuan yang sangat cantik, berpendidikan dan orang tuanya juga sangat mapan, namun dia lebih memilih untuk menikahi suryo yg tidak lain adalah ayahnya jihan dan memilih hidup sederhana meninggal keluarganya yang kaya raya. Dina sekarang bekerja di bank swasta namun walapun begitu dia tetap menghormati suaminya dan dia tidak pernah sekalipun merasa menyesal dan malu mempunyai suami seperti suryo. Satu lagi anggota keluarga jihan yaitu Jordan dia adalah kakaknya Jihan walaupun disebut kakak, Jihan tidak pernah sekalipun mengobrol dengannya bahkan dirumahpun mereka bagaikan orang asing yang tidak saling kenal.

                Jihan mempunyai seorang kekasih bernama fandy bisa dibilang fandy itu bukan hanya seorang kekasih tetapi dia juga seorang sahabat bagi jihan. Hanya kepada fandylah jihan bisa mengeluarkan semua permasalahan serta keluh kesah dalam hidupnya dan hanya kepada fandy jihan bisa lebih terbuka terhadap semua hal. Dihadapan keluarganya jihan tidak pernah mengeluh terhadap apapun karena jihan tahu bahwa sekarang ini keluarganya mempunyai masalah yang sangat berat dan dia tidak ingin menambah beban dalam keluarganya itu jadi dia hanya menutupi perasaannya.

                Dari semua kesalahan-kesalahan jordan ayahnyalah yang menanggung semua konsekuensinya. Dia rela menerima semua caci maki dan hinaan dari orang disekitarnya hanya untuk melindungi putra yang disayanginya. Bahkan dia rela menggantikan jordan  penjaraa dan menerima hukuman yang bahkan dia sendiri tidak melakukannya. Mungkin hanya dengan cara itulah suryo bisa menjadi seorang ayah sesungguhnya karena dengan keterbatasan yang dimilikinya tersebut yang terkadang membuat suryo merasa tidak berguna. Suryo bahkan malu terhadap istrinya karena tidak bisa membantu banyak dalam keluarga namun suryo masih bersyukur dengan kehidupan yang dimilikinya.

                Dengan keadaan keluarga yang seperti ini jihan hanya bisa diam karena sudah berbagai cara dia lakukan untuk membantu semua persoalan yang disebabkan oleh jordan namun semua itu sia-sia tidak ada satu pun yang berhasil, jordan pun tidak berubah dia bahkan semakin hari semakin tidak terkontrol bahkan ibunya sendiripun sudah bisa berbuat apa-apa. Dengan semua kesalahan yang dilakukan jordan, suryo bahkan tidak marah sedikitpun terhadap anaknya itu. Jihan dan dina pun sebisa mungkin selalu menjenguk suryo di penjara, tanpa mereka sadari bahwa penyakit kanker yang di derita suryo sudah semakin parah.

                Tetapi suryo tetap merahasiakan keadaannya tersebut dari anak dan istrinya. Suryo tidak ingin merepotkan orang-orang yang disayanginnya tersebut dan dia tidak ingin membuang-buang uang hanya untuk mengobati penyakitnya yang sudah jelas tidak bisa disembuhkan. Sampai akhir suryo tetap merahasiakan semuanya,sakit yang dia rasakan tetap dia tahan dia rasakan sendiri. Teman satu sel suryo bahkan sampai tidak tega melihat temannya itu merasakan kesakitan. Setiap kali melihat suryo seperti itu temannya sampai meneteskan air mata. Hari dan bulan pun berlalu tetapi suryo tetap tidak ingin dikunjungi oleh keluarganya. Tiba-tiba hal buruk pun terjadi suryo kritis dan dibawa kerumah sakit dengan cepat.

                Tidak berapa lama jihan, dina dan fandy sampai dirumah sakit, seketika mereka menangis mendengarkan diagnosis dokter. Sekarang mereka hanya bisa pasrah dan menunggu suryo sadar. Hari-hari berlalu namun suryo tidak kunjung sadar, dan sampai akhirnya tuhan berkehendak lain. Tuhan lebih sayang dengan suryo dan mengambil jiwanya. Seketika suasana hening berubah menjadi suara tangis. Pada saat acara pemakaman jihan menerima surat yang ditulis oleh ayahnya tersebut sebelum ayahnya wafat. Surat itu berisi kan “ keluargaku tercinta aku sangat bersyukur memiliki keluarga seperti kalian, mungkin saat kalian membaca surat ini aku sudah tidak ada disisi kalian. Aku ingin mengucapkan terima kasih kepadamu istriku, kau adalah seorang perempuan yang luar biasa kau rela menerima setiap jengkal kekuranganku aku bahkan belum bisa sedikitpun membahagiakanmu. Maafkan aku karena aku tidak bisa disampingmu lagi, maafkan aku tidak bisa membantumu dalam merawat anak-anak kita. Maafkan aku karena belum bisa menjadi seorang ayah yang sempurna untuk jordan dan jihan. Tolong rawat mereka baik-baik dan jangan terlalu keras terhadap mereka terutama jordan. Mungkin dia seperti itu karena kesalahanku yang belum bisa mendidiknya dengan baik. Dan jihan mungkin kau bisa mengajaknya berbicara karena dia butuh tempat untuk meluapkan semua perasaannya, hati jihan itu terlalu rapuh sama seperti dirimu. Aku cinta kalian semua”

MACAM-MACAM KARANGAN BESERTA CONTOHNYA


MACAM-MACAM KARANGAN BESERTA CONTOHNYA

Karangan dapat dibagi menjadi beberapa macam,yaitu :

1.Karangan Narasi
Karangan narasi ialah yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang didalamya terdapat alur cerita, setting, tokoh dan konflik tetapi tidak memiliki kalimat utama.

Ciri-ciri/karakteristik karangan Narasi yaitu :
1.  Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
2. Disajikan dalam waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir
3.  Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
4.  Latar (setting)

Pola narasi secara sederhana: awal – tengah – akhir Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca. Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda. Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.

Karangan narasi dibagi menjadi dua yaitu :

1    1. Narasi fiksi
Contoh Narasi yang berupa fiksi: novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.

Luka Gadis Kecil
                Di sore hari menjelang maghrib gadis kecil yang imut,cantik,berkerudung merah itu bernama Alisya.Ia terus memandangi lautan yang biru,gulungan riak-riak ombak kecil tak membuatnya bergeming. Hembusan hawa pantai nan panas, tak membuat matanya beralih dari laut. Air pantai terus menyapu lembut kulit kakinya,dan deburan suara ombak mengisiki telinganya.
                Hari itu langit tak berawan. Ia terus memandangi laut yang semakin biru sampai ambang cakrawala.Ia memandangi nelayan yang tengah menepi. Memandangi pulau kecil nan jauh di seberang sana. Ia sangat benci laut!
                Gadis itu benci laut, karena di sanalah kedua orang tuanya meninggal beserta adik yang sangat disanginya itu meninggal akibat tenggelamnya kapal yang ditumpanginya sekitar 3 bulan yang lalu itu.Hingga saat ini Alisya tak bisa melupakan kejadian itu,setiap hari ia hanya bisa menangis dan tersenyum kecil mengenang kenagan terindah keluarganya saat berliburan ke Jepang sebagai hadiah ulang tahun nya 1tahun yang lalu.

2    2. Narasi fakta
Contoh Narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman.

Contoh narasi berisi fakta:
Ir. Soekarno
Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah. Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949. Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara nonblok pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang

2.Karangan Deskripsi ( Menggambarkan )

Karangan Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.

Ciri-ciri karangan deskripsi yaitu :
1. Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
2. Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah  mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang dideskripsikan
3. Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan
4. Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis

Contoh karangan deskripsi yaitu :

Sapi Friesian Holstein

Sapi Friesian Holstein adalah sapi yang terkenal karena produksi susunya yang tinggi yaitu sekitar 6.350 kg per tahun dengan presentase lemak susu sebesar 3,7 %. Sapi ini berasal dari bagian utara negeri Belanda. Jenis sapi ini dikatakan tersebar hampir ke seluruh dunia,baik di negara subtropis maupun tropis.

Sapi ini berciri-ciri warna bulunya hitam putih dengan berat mencapai 1000kg,dan sapi betina nya sekitar 650kg. Selain sebagai penghasil susu yang baik, jenis ini baik juga sebagai pedaging.

Di Indonesia saat ini,sapi Friesian Holstein adalah paling banyak dimanfaatkan sebagai sapi perah. Selain pemakaian sapi perah sebagai jenis murni,di Indonesia juga terdapat jenis baru yang disebut sapi Grati yaitu hasil persilangan antara Friesian Holstein dan sapi lokal (peranakan Ongole).

3.Karangan Eksposisi
Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
 Ciri-ciri/karakteristik karangan Eksposisi yaitu :
·         Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
·         Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
·         Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
·         Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
·         Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu

Contoh karangan Eksposisi :
Catatan: Tidak jarang eksposisi berisi uraian tentang langkah/ cara/ proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.

Cara mencangkok tanaman:
1. Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang subur, dan sabut secukupnya.
2.  Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan sehat dengan diameter kira-kira 1,5 sampai 2 cm.
3.  Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat dan dikelupas sampai bersih kira-kira sepanjang 10 cm.
·      
          Langkah menyusun eksposisi: Menentukan topik/ tema Menetapkan tujuan Mengumpulkan data dari berbagai sumber Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.

4.Karangan Argumentasi
Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.

Ciri-ciri/karakteristik karangan Argumentasi yaitu :

1. Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga  kebenaran itu diakui oleh pembaca
2. Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar
3. Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca
4. Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas
5. Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian

Contoh Karangan Argumentasi :

Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.

Tema/ topik yang tepat untuk argumentasi, misalnya: Disiplin kunci sukses berwirausaha, Teknologi komunikasi harus segera dikuasai, Sekolah Menengah Kejuruan sebagai aset bangsa yang potensial.

Langkah menyusun argumentasi : Menentukan topik/ tema Menetapkan tujuan Mengumpulkan data dari berbagai sumber Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi

Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Ciri Karya Ilmiah :

1.  Objektif.
Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya.

2.  Netral.
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.

3. Sistematis.
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.

4.  Logis.
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.

5. Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan).
Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.

6. Tidak Pleonastis
Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanya atau tidak berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran).

7.  Bahasa yang digunakan adalah ragam formal.
Sedangkan syarat-syarat karya ilmiah adalah sebagai berikut :
-        Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
-        Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
-         Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
-        Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
-        Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandungdalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
-        Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).

Pada prinsipnya semua karya ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini yang membedakan hanyalah materi, susunan , tujuan serta panjang pendeknya karya tulis ilmiah tersebut,. Secara garis besar, karya ilmiah di klasifikasikan menjadi dua, yaitu karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian.

a.    Karya Ilmiah Pendidikan

Karya ilmiah pendidikan digunakan tugas untuk meresume pelajaran, serta sebagai persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan. Karya ilmiah pendidikan terdiri dari:
  •          Paper (Karya Tulis).

Paper atau lebih populer dengan sebutan karya tulis, adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya.

Tujuan pembuatan paper ini adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen, penulisan paper ini agak di perdalam dengan beberapa sebab antara lain, Bab I Pendahuluan , Bab II Pemaparan Data, Bab III Pembahasan atau Analisisdan Bab IV Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
  •          Pra Skripsi

Pra Skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai persyaratan mendapatka gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada jenja0ng akademik atau setingkat diploma 3 ( D-3).
Format tulisannya terdiri dari Bab I Pendahuluan (latar belakang pemikiran, permasalahan, tujuan penelitian atau manfaat penelitian dan metode penelitian). Bab II gambaran umum (menceritakan keadaan di lokasi penelitian yang dikaitkan dengan permasalahan penelitian), Bab III deskripsi data (memaparkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian). Bab IV analisis (pembahasan data untuk menjawab masalah penelitian). Bab V penutup (kesimpulan penelitian dan saran)
  •          Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta- fakta empiris-objektif baik berdasarkan peneliian langsung (observasi lapangan ) maupun penelitian tidak langsung (study kepustakaan)skripsi ditulis sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana S1. Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu logis dan emperis.
·         Thesis
 Thesis adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dari pada skripsi, thesis merupakan syarat untuk mendapatkan gelar magister (S-2).
Penulisan thesis bertujuan mensinthesikan ilmu yng diperoleh dari perguruan tinggi guna mempeluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal yangmenjadi tema thesis tersebut.
·         Disertasi
Disertasi adalah suatu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji pada sutu perguruan tinggi, desertasi berisi tentang hasil penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari desertasi tersebut, penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri, penulis desertasi berhak menyandang gelar Doktor.

b. Karya ilmiah Penelitian.
·         Makalah seminar.
-        Naskah Seminar
Naskah Seminar adalah karya ilmiah tang barisi uraian dari topik yang membahas suatu permasalahan yang akan disampaikan dalam forum seminar. Naskah ini bisa berdasarkan hasil penelitian pemikiran murni dari penulisan dalam membahas atau memecahkan permasalahan yang dijadikan topik atau dibicarakan dalam seminar.
-        Naskah Bersambung
 Naskah Bersambung sebatas masih berdasarkan ciri-ciri karya ilmiah, bisa disebut karya tulis ilmiah. Bentuk tulisan bersambung ini juga mempunyai judul atau title dengan pokok bahasan (topik) yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan secara bersambung, atau bisa juga pada saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeda.

·         Laporan hasil penelitian
Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang cara penulisannya dilakukan secara relatif singkat. Laporan ini bisa dikelompokkan sebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian meskipun masih dalam tahap awal.

·         Jurnal penelitian
 Jurnal penelitian adalah buku yang terdiri karya ilmiah terdiri dari asal penilitian dan resensi buku. Penelitian jurnal ini harus teratur continue dan mendapatkan nomor dari perpustakaan nasional berupa ISSN (international standard serial number).

 Karya Tulis Non-ilmiah
 Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
 Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah :
·         ditulis berdasarkan fakta pribadi,
·         fakta yang disimpulkan subyektif,
·         gaya bahasa konotatif dan populer,
·         tidak memuat hipotesis,
·         penyajian dibarengi dengan sejarah,
·         bersifat imajinatif,
·         situasi didramatisir,
·         bersifat persuasif.
·         tanpa dukungan bukti
·         Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek :
·         Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif).  Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.
·         Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi
·         Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah
Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah
Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.

Sumber                                :   Wikipedia
                                                fikarzone.wordpress.com
                                                nadiachya.blogspot.com

PENGERTIAN KARYA ILMIAH ATAU METODE ILMIAH


PENGERTIAN KARYA ILMIAH


·Karya ilmiah
(bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.

·Laporan Ilmiah

merupakan laporan hasil penelitian ilmiah yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah tertentu.
- Konsumen Hasil Penelitian
- Masyarakat Umum
- Sponsor Penelitian
- Masyarakat Ilmiah.

Jenis Laporan Ilmiah

Laporan Lengkap (Monograf) : laporan hasil penelitian yang lengkap mencakup atau berisi :
proses penelitian secara menyeluruh dengan mengutarakan semua teknik dan pengalaman peneliti dalam melaksanakan penelitian. teknik penulisan harus menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi. menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi di setiap tahap analisis misalnya tentang peggantian/penukaran teknik/model yang digunakan. menyampaikan kegagalan yang dialami dan kendala yang dihadapi.

1. Artikel Ilmiah adalah perasan (inti sari) dari laporan lengkap (monograf), yang disusun lebih padat dan disesuaikan dengan jumlah halaman yang disediakan dalam jurnal-jurnal ilmiah.

2. Laporan Ringkas (Summary Report) adalah laporan yang disusun atau ditulis kembali berdasarkan artikel ilmiah atau studi-studi yang berkenaan dengan kepentingan masyarakat dalam bentuk yang mudah dipahami dan dengan bahasa yang tidak terlalu teknis. Laporan ini hanya memuat temuan-temuan utama saja tanpa menyajikan desain dan metode yang dipakai dalam melakukan penelitian.

3. Laporan untuk Administrator dan Pembuat Keputusan : ialah laporan yang memuat tentang hal-hal penting dalam pembuatan keputusan oleh pihak pimpinan. Laporan ini tidak perlu dalam bentuk lengkap, karena pihak administrator dan pembuat kebijakan tidak memerlukan laporan demikian.

Format Laporan Ilmiah

a) Laporan Ilmiah harus berisi
1) Pernyataan tentang masalah yang ingin dipecahkan dalam penelitian.
2) Prosedur penelitian yang mencakup desain penelitian , metode penelitian yang dipilih, sampel yang ditarik, teknik pengumpulan data, metode statistik yang digunakan baik dalam pengumpulan maupun analisis data.
3) Hasil penelitian dan temuan-temuan.
4) Implikasi yang dapat ditarik dari penelitian tersebut.

b) Format Laporan
menggambarkan secara umum bagaimana penyajian laporan penelitian. Format laporan selalu berkembang dan mempunyai format yang berbeda-beda. Perkembangan ini bertujuan untuk menentukan bagian mana yang harus dilaporkan dan bagaimana cara pelaporannya.
c) Penyesuaian Format Laporan
format laporan memerlukan beberapa penyesuian dengan alasan :
1) Untuk menentukan seberapa resmi format yang harus digunakan.
2) Untuk mengurangi kompleksitas pelaporan.

Secara umum format laporan memuat hal-hal berikut :

1 Halaman Judul
2. Lembar Pengesahan
3. Daftar Isi
4. Kata Pengantar
5. Ringkasan (Abstrak atau Executive Summary )
5.1 Tujuan
5.2 Hasil / Temuan
5.3 Simpulan
5.4 Rekomendasi
6. Isi Laporan :

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Ruang Lingkup Penelitian (Batasan &Rumusan Masalah)
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4 Metodologi Penelitian
1.5 Sistematika Pembahasan
Bab II. Landasan Teori
Bab III Proses Pengumpulan Data
Bab IV Analisis & Pembahasan
Bab V Simpulan dan Saran

7. Lampiran :
7.1 Daftar Pustaka
7.2 Riwayat Hidup Penulis
7.3 Format Pengumpul Data (Kuesioner)
7.4 Tabel Umum
7.5 Bahan Pendukung Lainnya.

Format Laporan (Isi Laporan)

Bab I Pendahuluan :

1.1 Latar Belakang Penelitian
paling tidak terdiri dari empat paragraph, paragraf satu mengenai alasan memilih bidang dibahas, paragraf dua mengenai alasan memilih lembaga/perusahaan sebagai obyek penelitian, paragraf tiga mengenai apa pentingnya topik bahasan yang menjadi judul penelitian (skripsi) anda, uraikan juga symtom yang terjadi (dicurigai terjadi) pada perusahaan yang diteliti. paragraf empat rangkuman secara umum mengenai hasil bahasan yang di harapkan.

1.2 Ruang Lingkup Penelitian
menunjukkan batasan dan rumusan masalah yang diteliti atau yang dibahas dalam penelitian,

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan adalah hal-hal yang akan dicapai dari penelitian dan relevan dengan ruang lingkup penelitian.Manfaat adalah hal-hal yang akan terjadi apabila tujuan tercapai.

1.4 Metodologi Penelitian
1) Jelaskan jenis penelitian yang dipilih (reporting, descriptive, explanatory, predictive),
2) Dianjurkan bagi mahasiswa Jurusan Akuntansi melakukan penelitian explanatory atau dapat pula dikelompokkan dalam applied research dengan pendekatan Case Study : Consultant Engagement (studi yang bersifat kualitatif).
3) Penelitian diarahkan untuk menjelaskan Who, What, When, Where, dan How.4)jelaskan cara mendapatkan data ( library dan field research)

1.5 Sistematika Pembahasan
Uraian singkat tentang pembagian atau pembabakan pembahasan laporan.

Bab II Landasan Teori
1) Berisi teori-teori dan referensi lain yang relevan dengan topik dan variabel penelitian.
2) Kerangka teori yang diuraikan sebaiknya lengkap, mutakhir dan sejalan dengan permasalahan penelitian yang bersumber dari literatur atau dari hasil penelitian lain,
3) Hindari penuangan atau pengambilan teori dan referensi yang tidak relevan dengan topik atau permasalahan penelitian.

Bab III Proses Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah potret kondisi yang terjadi pada obyek penelitian , antara lain :
1) Latar belakang obyek penelitian/perusahaan (sejarah, bentuk badan hukum, bidang operasi/usaha, struktur organisasi dan job description) ;
2) informasi mengenai bidang kegiatan/sistem/prosedur/praktek akuntansi yang dilakukan perusahaan yang berhubungan dengan topik penelitian dengan menonjolkan permasalahan (problem) yang terdeteksi;
3) informasi lain mengenai perusahaan yang relevan
4) hasil wawancara atau kuesioner.

Bab IV Pembahasan
Merupakan analisis dan evaluasi terhadap ruang lingkup/masalah penelitian yang dituangkan dalam bentuk formattemuan yaitu : kondisi, kriteria, sebab, akibat dan rekomendasi.
4.1 Kondisi
Suatu keadaan (kelemahan/penyimpangan/kecurangan/pemborosan) yang terjadi atas sesuatu yang diteliti.
4.2 Kriteria
Merupakan norma, aturan, kebijakan, pelaksanaan dan segala sesuatu yang seharusnya ada/terjadi/dilakukan.
4.3 Sebab
Merupakan penyebab sehingga kondisi itu terjadi/timbul.
4.4 Akibat
Merupakan konsekuensi dari timbulnya kondisi tersebut diatas, baik finasial maupun non finansial.
4.5 Rekomendasi
Merupakan langkah perbaikan secararinci yang diusulkan agar kelemahan penyimpangan, kecurangan, pemborosan yang telah terjadi (kondisi) dapat diatasi. Rekomendasi hendaknya realistis dan applicable (dapat diterapkan). Pembahasan akan lebih tajam bilamana ada tanggapan perusahaan atas permasalahan yang dibahas dan sekaligus komentar peneliti atas tanggapan perusahaan tersebut.

Bab V Simpulan dan Saran
5.1 Simpulan mengungkapkan pokok masalah yang dibahas dalam Bab III dan Bab IV dengan singkat dan jelas.
5.2 Saran yang diusulkan harus applicable dan ada masalah (temuan) nya yang diuraikan dalam Bab IV.

Proses Penulisan

Pengorganisasian Laporan : 
1. mengumpulkan bahan dan data yang relevan dengan ruang lingkup dan tujuan penelitian 
2. membuat format laporan/penulisan (outline) 
3. membuat / memilih skema laporan (bentuk tradisional atau bentuk desimal).

Menulis Konsep Pertama : 
1. konsolidasikan waktu anda; tulis apa saja yang ada dalam pikiran anda
2. jangan lakukan revisi berlebihan pada konsep pertama ini, kalau perlu rekam dulu ide anda ke dalam tape recorder dan kemudian menuliskannya ke atas kertas (PC).

Periksa Tulisan
a) Agar tulisan mudah dibaca.
b) Revisi tata bahasa dan ejaan.
c) Hati-hati menggunakan terminologi.
d) Sebanyak mungkin gunakan kalimat aktif yang pendek-pendek dan hindari kalimat yang panjang.
e) Hilangkan pengulangan-pengulangan dan pernyataan yang berlebihan.
f) Evaluasi kaitan atau relevansi tulisan dengan ruang lingkup dan tujuan penelitian.

Pengertian Karya Ilmiah

Tulisan ilmiah adalah tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantunbahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya (Ekosusilo. M, 1995:11).

Adapun tulisan dapat disebut tulisan ilmiah apabila:
a) Mengandung suatu masalah beserta pemecahannya
b) Masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita
c) Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa (EYD)
d) Tulisan disusun dengan metode tertentu
e) Tulisan disusun menurut sistem tertentu.

Ciri-ciri Yang Menandai Tulisan Ilmiah
1. Logis
2. Sistematis
3. Objektif
4. Tuntas
5. Kebenarannya teruji
6. Tata tulisnya sesuai dengan EYD


·Karangan ilmiah

Karya ilmiah lazim juga disebut karangan ilmiah. Lebih lanjut, Brotowidjoyo menjelaskan karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).

Karya ilmiah atau dalam bahasa Inggris (scientific paper) adalah laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. 

Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.

Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah biasa dijadikan acuan (referensi) ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Isi (batang tubuh) sebuah karya ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah. 

Menurut John Dewey ada 5 langkah pokok proses ilmiah, yaitu
(1) mengenali dan merumuskan masalah, 
(2) menyusun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis, 
(3) merumuskan hipotesis atau dugaan hasil sementara, 
(4) menguji hipotesis, dan 
(5) menarik kesimpulan.

Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah, seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Yang disebut terakhir umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis pakar-pakar dalam bidang tertentu yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian. Dalam beberapa hal, ketika mahasiswa melakukan praktikum, ia sebetulnya sedang melakukan verifikasi terhadap proses penelitian yang telah dikerjakan ilmuwan sebelumnya. Kegiatan praktikum didesain pula untuk melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

· Silogisme Kategorial

Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term). 
Contoh:
   Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)
   Akasia adalah tumbuhan (premis minor).
Akasia membutuhkan air (Konklusi)
Hukum-hukum Silogisme Katagorik.
Apabila salah satu premis bersifat partikular, maka kesimpulan harus partikular juga.
Contoh:
   Semua yang halal dimakan menyehatkan (mayor).
   Sebagian makanan tidak menyehatkan (minor).
Sebagian makanan tidak halal dimakan (konklusi).
Apabila salah satu premis bersifat negatif, maka kesimpulannya harus negatif juga.
Contoh:
   Semua korupsi tidak disenangi (mayor).
   Sebagian pejabat korupsi (minor).
Sebagian pejabat tidak disenangi (konklusi).
Apabila kedua premis bersifat partikular, maka tidak sah diambil kesimpulan.
Contoh:
   Beberapa politikus tidak jujur (premis 1).
   Bambang adalah politikus (premis 2).
Kedua premis tersebut tidak bisa disimpulkan. Jika dibuat kesimpulan, maka kesimpulannya hanya bersifat kemungkinan (bukan kepastian). Bambang mungkin tidak jujur (konklusi).

Apabila kedua premis bersifat negatif, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Hal ini dikarenakan tidak ada mata rantai yang menhhubungkan kedua proposisi premisnya. Kesimpulan dapat diambil jika salah satu premisnya positif.
Contoh:
   Kerbau bukan bunga mawar (premis 1).
   Kucing bukan bunga mawar (premis 2).
Kedua premis tersebut tidak mempunyai kesimpulan

Apabila term penengah dari suatu premis tidak tentu, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Contoh; semua ikan berdarah dingin. Binatang ini berdarah dingin. Maka, binatang ini adalah ikan? Mungkin saja binatang melata.
Term-predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term redikat yang ada pada premisnya. Apabila tidak konsisten, maka kesimpulannya akan salah.
Contoh:
   Kerbau adalah binatang.(premis 1)
   Kambing bukan kerbau.(premis 2)
Kambing bukan binatang ?
Binatang pada konklusi merupakan term negatif sedangkan pada premis 1 bersifat positif
Term penengah harus bermakna sama, baik dalam premis mayor maupun premis minor. Bila term penengah bermakna ganda kesimpulan menjadi lain.
Contoh:
   Bulan itu bersinar di langit.(mayor)
   Januari adalah bulan.(minor)
Januari bersinar dilangit?
Silogisme harus terdiri tiga term, yaitu term subjek, predikat, dan term, tidak bisa diturunkan konklsinya.
Contoh:
   Kucing adalah binatang.(premis 1)
   Domba adalah binatang.(premis 2)
   Beringin adalah tumbuhan.(premis3)
   Sawo adalah tumbuhan.(premis4)
Dari premis tersebut tidak dapat diturunkan kesimpulannya

·        Salah nalar (fallacy)
ialah gagasan, perkiraan atau simpulan yang keliru atau sesat. Pada salah nalar kita tidak mengikuti tata cara pemikiran dengan tepat. Telaah atas kesalahan itu membantu kita menemukan logika yang tidak masuk akal dalam tulisan. Di bawah ini ada sepuluh macam salah nalar yang telah ditemukan dalam karangan mahasiswa tingkat awal.

Bagaimana Penalaran Digunakan Dalam Proses Berbahasa


Bagaimana Penalaran Digunakan Dalam Proses Berbahasa

Berpikir/bernalar sebagai proses bahasa

Berbahasa memerlukan kegiatan berpikir. Sebelum berbahasa kita pasti berpikir karenanya tak salah jika mengatakan bahwa berbahasa identik dengan berfikir. Bernalar adalah proses berfikir sistematis untuk memperoleh kesimpulan atau pengetahuan baik bersifat ilmiah atau tidak ilmiah. Bernalar akan membantu manusia berfikir lurus, efisien, tepat dan teratur. Bernalar dimaksudkan untuk menghindari kesalahan dalam segala aktivitas (berfikir ataupun bertindak) manusia mendasarkan diri pada prinsip bernalar. Bernalar mengarah pada berfikir benar, lepas dari berbagai prasangka dan emosi dan keyakinan seseorang, karena bernalar mendidik manusia bersikap objektif, tegas, dan berani. Semua tadi merupakan sikap yang dibutuhkan dalam segala kondisi.Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Metode dalam menalar

Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dandeduktif.

·         Metode induktif

Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
Contoh:
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.
Jadi, Jika dipanaskan, logam memuai.

·         Metode deduktif

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

Konsep dan simbol dalam penalaran

Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen. Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis. Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pulaproposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.

Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran

Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
·         Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
·         Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.

Silogisme Sebagai Bentuk Hasil Penalaran Deduktif

Silogisme merupakan suatu proses penarikan kesimpulan yang didasarkan atas pernyataan-pernyataan (proposisi yang kemudian disebut dengan premis) sebagai anteseden (pengetahuan yang sudah dipahami) hingga akhirnya membentuk suatu kesimpulan (keputusan baru) sebagai konklusi atau konsekuensi logis. Keputusan baru tersebut selalu berkaitan dengan proporsi yang digunakan sebagai dasar atau dikemukakan sebelumnya. Oleh karena hal tersebut, perlu dipahami hal-hal teknis berkaitan dengan silogisme sehingga penalaran kitabenar dan dapat dierima nalar.
Sehubungan dengan hal tersebut perlu diperhatikan konsep-konsep berikut ini :
·         Pernyataan pertama dalam silogisme disebut premis mayor, sedangkan pernyataan kedua disebut premis minor.
·         Dalam silogisme hanya terdapat tiga term (batasan), yaitu term satu yaitu predikat dalam premis mayor, term dua yaitu predikat dalam premis minor dan term tiga yaitu term yang menghubungkan antara premis mayor dan premis minor.
·         Dalam silogisme hanya ada tiga proposisi, yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.
·         Bila keduapermis negatif tidak dapat ditarik kesimpulan.
·         Bila salah satunya premis negatif, tidak dapat ditarik kesimpulan yang sahih.
·         Bila salah satu premis partikular, kesimpulan tidak sahih.
·         Kedua premis tidak boleh partikular.
PM (premis mayor) : A = B
Pm (premis minor) : C = A
Kesimpulan : C = B

Macam-macam silogisme

Silogisme dapat dibedakan menjadi tiga yaitu silogisme kategorial, silogisme hipotesis, dan silogisme alternatif. Namun, bisa juga dibedakanmenjadi dua yang lain yakni silogisme kategorial dan silogisme tersusun.
1.     Silogisme kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
2.     Silogisme tersusun
Dalam praktik kehidupan sehari-haribentuk dliogisme diatas (kategorial) sering tidak diikuti sebagai mestinya, melainkan diambil jalan pintas demi lancar dan cepatnya komunikasi antarpihak. Berikut ini bentuk-bentuk yang dimaksud, yang sebenarnya merupakan perluasan atau penyingkatan silogisme kategorial. Silogisme ini dapat dibedakan dalam tiga golongan yakni epikherema, entimem, dan sorites.
·         Epikherema
Merupakan jabaran dari silogisme kategorial yang diperluas dengan jalan memperluas salah satu premisnya atau keduannya. Cara yang biasa digunakan adalah dengan menambah keterangan sebab:penjelasan sebab terjadinya, keterangan waktu, maupun pembuktian keberadaannya.
Perhatikan contoh berikut :
Semua pahlawan bersifat mulia sebab mereka selalu memperjuangkan hak milik bersama dan menomorduakan kepentingan pribadinya.
Semua orang nasionalis adalah pejuang sebab mereka senantiasa bekerjatanpa kehendak serta tidak menghalalkan segara cara.
Dari kedua contoh diatas terlihat ada bagian (premis) tertentu yang diperluas dengan menambahkan keterangan, alasan, bukti, dan penjelasan pelengkap premis mayor. Pola silogistisnya tetap hanya saja jumlah keterangan atau atribut yang memperkuat tak terbatas, asalkan memperkuat, mempertegas, dan memperjelas premisnya.
·         Entimem
Merupakan bentuk singkat silogisme dengan jalan mengubah format yang disederhanakan, tanpa menampilkan premis mayor. pertama C=B karena C=A dan kedua karena C=A, berarti C=B. Bentuk penalaran ini bisa dikembangkan dalam format yang lebih detil bagian perbagian yang akan memperbanyakgagasan dan konsep. Hubungan logis memegang peran utama dalam penalaran tipe ini. Pada umumnya entimem dimulai dari kesimpulan, hanya saja ada alternatif mengemukakan sebab untuk sampai kepada kesimpulan.
Contoh :
Joko memang siswa yang baik masa depannya sebab ia bersekolah di SMA Teratai Merah.
Orang itu pasti jagoan. Bukankah ia berasal dari Shanghai.
Teman sebangku amat pintar. Ia memang dilahirkan dalam shio macan.
Bila kita cermati, ketiga contoh tersebut dapat dilacak rangkaian silogismenya. Setelah mengembalikan rangkaian silogismenya, kita melihat validitas-validitas premis, terutama premis mayor sebagai dasar bernalar, serta akurasi premis minornya, untuk menarik kesimpulan.
·         Sorites
Silogisme ini sangat cocok untuk bentuk-bentuk tulisan atau pembicaraan bernuansa persuasif. Silogisme ini didukung oleh lebih dari tiga premis, bergantung pada topik yang dikemukakan serta arah pembiasan yang dihubung-hubungkan demikian rupa sehingga predikatpremis pertama menjadi sunjek premis kedua, predikat premis kedua menjadi subjek premis ketiga, predikat premis kedua menjadi subjek premis keempat, dan seterusnya, hingga akhirnya sampailah pada kesimpulan yang diambil dari subjek premis pertama dan predikat premis terakhir.

                   Pola digunakan sebagai berikut
                   S1………………..P1
                   S2………………..P2
                   S3………………..P3,dst.
                   Kesimpulan:S1………………..P3