Senin, 28 Januari 2013

JURNAL REMED BAB V



BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kinerja dan keefektifan pegawai dalam melaksanakan tugas sangat ditentukan oleh kompetensi yang disyaratkan oleh bidang pekerjaan. Melalui kompetensi yang semakin memadai seseorang akan lebih menguasai dan mampu menerapkan semua tugas pekerjaan sesuai dengan job description yang ditetapkan.  Motivasi yang semakin tinggi berperan untuk memberikan penguatan terhadap keinginan-keinginan yang mengarah pada tercapainya prestasi kerja yang semakin baik serta dapat mengarahkan sikap perilaku individu dalam mencapai tujuan. Ciri-ciri pegawai dengan motivasi tinggi menurut indikator-indikator motivasi dalam penelitian ini dapat dilihat dari menyenangi pekerjaan yang dilakukan, menunjukkan kreativitas dalam bekerja, menunjukkan tanggung jawab dalam bekerja, memiliki otonomi yang tinggi dalam bekerja.

5.2 Saran

Penelitian ini masih terdapat keterbatasan baik dari variabel penelitian, karena tentunya variabel-variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan tidak saja dari kompetensi dan motivasi tetapi dimungkinkan dari variabel-variabel lainnya seperti kepemimpinan, komunikasi, lingkungan kerja,karakteristik individu dan sebagainya yang masih dimungkinkan untuk' dilakukan penelitian lanjutan.

JURNAL REMED BAB IV


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan

            Motivasi merupakan ha1 yang penting dalam setiap usaha kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu, seperti diungkapkan Zainun (1986), bahwa motivasi dapat dilihat sebagai bagian fundamental dari kegiatan manajemen, sehingga sesuatu dapat ditunjukkan kepada pengarahan potensi dan daya manusia dengan jalan rnenimbulkan, menghidupkan, dan menumbuhkan tugas-tugas perorangan maupun kelompok dalam organisasi. Motivasi yang semakin tinggi berperan untuk memberikan penguatan (reinforcement) terhadap keinginankeinginan yang mengarah pada tercapainya prestasi kerja yang semakin baik serta dapat mengarahkan sikap perilaku individu dalam mencapai tujuan.

            Ciri-ciri pegawai dengan motivasi tinggi menurut indikator-indikator motivasi dapat dilihat dari menyenangi pekerjaan yang dilakukan, menunjukkan kreativitas dalam bekerja, menunjukkan tanggung jawab dalam bekerja, memiliki otonomi yang tinggi dalam bekerja. Pemberian motivasi yang telah diterapkan oleh pimpinan agar dipertahankan dan jika dimungkinkan ditingkatkan sehingga pengaruh terhadap kemauan dan kesadaran karyawan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dapat ditingkatkan melalui kinerja pegawai kerja yang dicapai, tentunya ha1 ini akan berimplikasi terhadap tecapainya tujuan Perusahaan yang telah ditentukan.

            Sedangkan kesesuaian kompetensi masih belum memiliki pengaruh yang lebih dominan, dikarenakan karakteristik budaya dalam organisasi atau suatu perusahaan  masih terlihat pelaksanaan promosi atau pemberian tugas terkadang belum didasarkan pada kompetensi yang dimiliki pegawai tetapi terkadang didasarkan kepada kedekatan. Indikasi tersebut masih nampak terlihat melalui evaluasi DP3 yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kinerja yang didasarkan kepada kompetensi masih belum berjalan secara optimal dan efektif. Perhatian terhadap pelaksanaan kopetensi pegawai dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan perlu mendapat perhatian. Hal ini dikarenakan memberikan pengaruh yang signifikan namun masih relatif lebih kecil. Untuk itu kiranya perlu ditingkatkan secara berkesinambungan guna meningkatkan tingkat kinerja yang lebih optimal.

            Perubahan lingkungan yang cepat dan tuntutan kualitas pelayanan dari masyarakat memerlukan kemampuan kompetensi pegawai untuk lebih profesional dan lebih baik lagi. Melalui kompetensi yang semakin memadai seseorang akan lebih menguasai dan mampu menerapkan secara praktek semua tugas pekerjaan sesuai dengan job description yang ditetapkan. Kompetensi pegawai yang semakin tinggi dapat diukur dari semakin bertambahnya pengetahuan dan keterampilan serta semakin berkembangnya perangai/sifat dan konsep diri yang semakin baik. Sedangkan ciriciri pegawai dengan kompetensi tinggi dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu mampu menjalankan tugas sesuai standar pekerjaan, memiliki pengetahuan yang luas, mampu menyelesaikan tugas dengan cepat, tepat dan benar, mampu menyusun laporan dengan akurat dan sistematis, memiliki kemampuan menguasai

JURNAL REMED BAB III


BAB III
METODOLOGI

3.1    Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1.    Data Kuantitatif yaitu data yang dalam bentuk angka yang dapat dihitung yang diperoleh dari perhitungan kuesioner yang akan dilakukan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
2.    Data kualitatif yaitu data yang tidak dapat dihitung atau bukan berupa angka yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pimpinan perusahaan dan karyawan lain dalam perusahaan serta informasi-informasi yang diperoleh dari pihak lain yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

3.2. Sumber Data

Sumber data yang akan menjadi bahan analisis dalam penulisan ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1.    Data primer, yaitu data yang diperoleh penulis secara langsung dari perusahaan yang diteliti itu melalui observasi, kuesioner maupun melalui wawancara secara langsung dengan pimpinan perusahaan dan karyawan mengenai masalah yang diteliti.
2.    Data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan oleh penulis dari dokumen-dokumen yang ada di perusahaan tersebut dari hasil penelitian kepustakaan maupun dari internet mengenai hal yang berhubungan dengan penelitian.

 3.3 Teknik Pengumpulan Data

      Untuk memperoleh informasi dan data yang diperlukan dalam penulisan ini maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1.    Penelitian Kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang dilakukan berdasarkan karya-karya ilmiah dan buku-buku literatur yang berkaitan dengan pembahasan ini dan dimaksudkan untuk mendapatkan landasan teori.

2.    Penelitian Lapangan (field research), yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan di lokasi atau objek penelitian secara langsung maupun di tempat lain yang ada kaitannya dengan pokok pembahasan.
Penelitian lapangan dilakukan dengan cara:
a.    Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan terhadap objek yang akan diteliti yang dilakukan secara langsung, teratur dan sistematis. Pengamatan ini meliputi pra penelitian maupun pasca penelitian.
b.    Wawancara yaitu, metode untuk mendapatkan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan guna mendapatkan data dan keterangan yang menunjang analisis dalam penelitian.
c.    Kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan pada responden yang akan diteliti untuk diisi.

3.4. Populasi dan Sampel

1. Populasi
Menurut Margono (2004:118), buku Metodologi Penelian dan Pendidikan, populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap manusia memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan banyaknya manusia

2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi. Survei sampel adalah suatu prosedur di mana hanya sebagian    populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari populasi. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin sebagaimana yang dikutip oleh Umar (2003 : 78) yaitu sebagai berikut:
            n =     N         ………………………………………….… (1)
                 ----------
                 1+ Ne2
            
Dimana :
n   =  Ukuran Sampel
N  =  Ukuran Populasi
e  =  Persen kolonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, (dengan populasi 58.598 orang batas-batas toleransi sekitar 10 %).

3.5. Identifikasi Operasional Variabel

Variabel pada umumnya dikategorikan menjadi 2 macam yaitu
1.            variabel bebas (Independent)
variabel bebas adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independent dalam penelitian ini adalah kompetensi dan motivasi
2.            variabel terikat (Dependent)
variabel terikat adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independent. Adapun variabel depentdent dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai

3.6 Metode Analisis Data

a. Analisis instrumen penelitian

1) Uji validitas
Uji validitas ini dilaku kan untuk mengetahui sebe rapa cermat suatu tes (alat ukur) melakukan fungsi ukurnya. Cara menguji validitasini dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor konstruk dengan skor total nya. Teknik korelasi yang di terapkan dalam penelitian ini adalah teknik product moment correlation  (Sugiyono,1999: 182). Nilai r hitung lebih besar (>) dari r tabel maka dikatakan valid.

2)Uji reliabilitas
Analisis reliabilitas menunjukkan pada pengertian apakah instrumen dapat mengukur suatu yang diu kur secara konsisten dari waktu ke waktu. Ukuran dikatakan reliabel jika uku ran tersebut memberikan hasil yang konsisten. Re liabilitas diukur dengan meng gunakan metode cronbach
alpha. Nilai cronbach alpha lebih besar (>) dari 0,60 ma ka dikatakan reliabel (Seka ran, 2000: 173)
.
b. Uji Asumsi Klasik

1)Normalitas
Uji normalitas dilaku kan dengan melihat gambar grafik Normal P-P Plot, dimana terjadinya gejala terse but dideteksi dengan meliha titik-titik yang mengikuti arah garis linier dari kiri ba wah ke kanan atas.Titik-titik yang mengikuti arah garis linier berarti terjadi adanya gejala normalitas.

2)Autokorelasi
Pengujian aut okorelasi dimaksudkan untuk me ngetahui apakah terjadi korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurut kan menurut waktu (time se-ries) atau secara ruang (cross sectional). Pengujian ini mempunyai arti bahwa hasil suatu tahun tertentu dipe ngaruhi tahun sebelumnya atau tahun berikutnya. Kore lasi atas data cross section terjadi apabila data di suatu tempat dipengaruhi atau mempengaruhi di tempat la in. Mendeteksi ada atau ti daknya autokorelasi ini da pat dilakukan dengan menggunakan uji stat istik Durbin– Watson.

3)Uji Heteroskedastisitas
Gejala heteroskedastisitas terjadi sebagai akibat dari variasi residual yang tidak sama untuk semua pe ngamatan. Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heteros kedastisitas dilakukan de ngan melihat grafik p lot antara nilai prediksi variabel terikat  (Zpred)  dengan resi dualnya (Sdresid) .  Deteksi ada tidaknya gejala tersebut dapat dilakukan dengan me lihat ada tidaknya pola ter tentu pada grafik scatterplot.

4)Uji Multikolinieritas
Model dikatakan bebas adanya multikolinieritas jika antar variabel independen tidak boleh saling berkorelasi. Hal ini dapat dili hat dari nilai VIF (varian inflation factor) yang mayoritas variabel di sekitar angka sa tu dan mempunyai nilai tolerance mendekati satu.

 c. Uji Hipotesis

1)Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi pe ngaruh secara parsial vari abel independen terhadap dependen.

2)Uji F (F-test)
Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh secara simultan variabel independen terhadap variabel dependen Menguji tingkat kebermaknaan dari masing-masing koefisien korelasi di atas dengan level of signijkance, yaitu untuk mengetahui tingkat pengaruh semua variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Uji ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Jika F-hitung ' F-tabel, maka Ha diterima atau menolak Ho. Bernrti secara simultan atau bersama-sama variabel bebas berpengaruh nyata terhadap variabel tergantung pada tingkat kesalahm u = 0,5. Untuk menghitung F-hitung maka menggunakan rumus:

3)Analisis koefisien determinasi (R2)
Koefisien ini diguna kan untuk mengukur besar nya kontribusi variasi Xn terhadap variabel Y, da n juga untuk mengetahui ketepatan pendekatan atas alat analisis (Gujarati, 1997: 44) . Adapun tingkat ketepatan regresi di tunjukkan oleh R2 yang besarnya berkisar antara 0 < R2 < 1. Makin besar nilai R berarti makin tepat suatu ga ris regresi linear yang digunakan sebagai pendekatan. Apabila nilai R sama dengan 1 maka pendekatan itu benar-benar sempurna

d. Analisis Regresi Berganda

Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan mempergunakan proses SPSS. Analisis regresi, untuk menghitung besarnya pengarus secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian (variabel X) terhadap kejadian lainnya (variabel Y), dalam penelitian ini analisis regresi berganda berperan sebagai teknik statistik

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan :
Y          = Kepuasan nasabah
a            = Konstanta intersepsi
b          = Koefisien regresi parsil
X1        = Kompetensi
X2        =  Motivasi
e           = Error

JURNAL REMED BAB II


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran mengenai pengaruh kompetensi dan motivasi terhadap kinerja pegawai digambarkan sebagai berikut


Dari skema kerangka pemikiran di atas dapat dijelaskan pengaruh variabel-variabel yang digunakan selama penelitian ini yaitu:
1.      Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain dalam hal ini yang termasuk variabel bebas adalah kompetensi dan motivasi
2.      Variabel terikat merupak variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain dalam hal ini yang termasuk variabel terikat adalah kinerja pegawai

2.2 Hipotesis

Berdasarkan  latar  belakang  masalah rumusan  masalah  dan kerangka  pikir  yang telah  dikemukakan  di  atas,  maka  penulis  merumuskan  sebuah  hipotesis  penelitian sebagai berikut : Diduga  kualitas  pelayanan   yang   terdiri  dari kompetensi dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
Ho = 0, tidak ada pengaruh secara signifikan dari kompetensi dan motivasi terhadap kinerja pegawai
Ha ≠ 0, ada pengaruh secara signifikan dari kompetensi dan motivasi terhadap kinerja pegawai   

2.3 Teori Dasar

2.3.1. Pengertian Kinerja

            Dalam pelaksanaannya setiaorganisasi perlu melakukan penilaiakinerja pegawai. Pelaksanaan penilaian kinerja berhubungan dengan tujuan dan organisasi, misalnya untuk menetapkan kebijakan gaji pegawai, mengevaluasi hasil kerja yang telah diselesaikan dalamperiode tertentu, promosi jabatan atau untuk memenuhi keperluan lain. MenuruAnwar Prabu Mangkunegara (2007: 69) kinerja adalah hasil kerja secara kualitadan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawayang diberikan kepadanya. Menurut Istiningsih (2006: 24) kinerja adalah haskerja karyawan baik dari segi kualitamaupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan. Kinerja (performance) dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu: (1) Faktor individual yang terdiri dari Kemampuan dan keahlian, Latar belakang, Demografi; (2) Faktor Psikologis yang terdiri dari Persepsi, Attitude, Personality, Pembelajaran, Motivasi; (3) Faktor Organisasi yang terdiri dari Sumberdaya, Kepemimpinan, Penghargaan, Struktur, Job Design (Istiningsih, 2006: 24)

            Menurut Schuller dalam Sri Dwi Ari Ambarwati (2002: 100) ada jenis-jenis kriteria yang dapat membantu penilai dalam menilai kinerja pegawai yaitu: loyalitas,keandalan, kemampuan berkomunikasi,keterampilan memimpin, hubungan antar personal dan hasil kerja yang telah dicapai. Sedangkan indikator untuk mengukur kinerja pegawai menurut Gibson dalam Sri Suranta (2002: 27) adalah: (a)Kualitas hasil pekerjaan, dapat diukur dari ketepatan waktu, ketelitian kerja dan kerapian kerja; (b) Kuantitas hasil pekerjaan, dapat diukur dari: jumlah pekerjaan dan jumlah waktu yang dibutuhkan; (c) Pengertian terhadap pekerjaan, dapat diukur dari pemahaman terhadap pekerjaan

2.3.2.Pengertian Kompetensi

            Untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dalam bidang kerja tertentu diperlukan kompetensi yang memadai. Kompetensi mempunyai peranan yang amat penting,karena kompetensi pada umumnya menyangkut kemampuan dasar seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan. Tanpa adanya kompetensi maka seseorang akan sulit menyelesaikan pekerjaan tersebut sesuai dengan standar yang dipersyaratkan. Oleh karenanya perusahaan dapat mencapai keberhasilan apabila didukung pegawai yang berkompetensi tinggi. Menurut Robbins (2001: 46) kompetensi adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Selain itu disebutkan pula bahwa seluruh kemampuan seorang individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat faktor yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.  Menurut Veitzal Rivai (2004: 277) kemampuan seseorang merujuk ke suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan dan seluruh kemampuan seorang individu pada hakekatnya tersusun dalam dua perangkat faktor, yaitu: 

a. Kemampuan Intelektual 

Kemampuan intelektual seseorang berhubungan dengan tingkat IQ atau menyangkut kecerdasan dalam hal pengetahuan. Selain berhubungan dengan IQ (Intellegence Quotient) juga berhubungan dengan EQ (Emotional Quotient) atau kecerdasan emosional. Ada tujuh dimensi yang dapat membentuk kemampuan intelektual yaitu:
1.      Kecerdasan numeric, yaitu kemampuan untuk berhitung dengan cepat dan tepat
2.    Pemahaman verbal,yaitu kemampuan memahami apa yang dibaca dan didengar serta menghubungkan kata satu dengan yang lain
3.      Kecepatan konseptual, yaitu kemampuan mengenali kemiripan dan beda visual dengan cepat dan tepat
4.   Penalaran induktif, yaitu kemampuan Mengenali suatu urutan logis dalam suatu masalah dan kemudian memecahkan masalah tersebut
5.      Penalaran deduktif, yaitu kemampuan menggunakan logika dan menilai implikasi dari suatu argument
6.   Visualisasi ruang, yaitu kemampuan membayangkan bagaimana suatu objek akan tampak seandainya posisinya dalam ruang diubah
7.      Ingatan, yaitu kemampuan untuk menahan dan mengenang kembali pengalaman masa lalu
.
b. Kemampuan Fisik.

Kemampuan fisik memiliki makna penting khusus untuk melakukan pekerjaan yang kurang menuntut keterampilan. Misalnya Pekerjaan yang menuntut stamina,kecekatan tangan, atau bakat. Kompetensi yang diperlukan seseorang dalam suatu pekerjaan dapat diukur berdasarkan lima sifat karakteristik dan bisa dilihat dari pikiran, sikap, dan perilaku. Menurut Vathanophas dan Thaingam (2007:49) karakteristik mendasar yang dimiliki kompetensi yaitu: pengetahuan, keterampilan, perangai/sifat, dan konsep diri. Masing-masing karakteristik kompetensi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 
(a) Pengetahuan, adalah informasi yang dimiliki seseorang dalam bidang yang spesifik; 
(b)Keterampilan, merupakan kemampuan untuk melakukan tugas fisik atau mental; 
(c) Perangai atau Sifat, yaitu karakteristik fisik dan tanggapan yang konsisten untuk informasi atau situasi 
(d) Konsep diri, mencakup sikap, nilai atau image diri dari seseorang. 

2.3.3. Pengertian Motivasi

             Karyawan pada umumnya adalah manusia biasa yang memiliki berbagai keinginan tertentu yang diharapkan akan dipenuhi oleh organisasi tempat mereka bekerja. Perusahaan di lain pihak juga menginginkan karyawannya untuk melakukan jenis perilaku tertentu. Motivasi akan mempengaruhi jenis penyesuaian yang dilakukan oleh karyawan terhadap suatu organisasi. Sedangkan motif-motif khusus yang dimiliki karyawan dalam bekerja pada tempat tertentu, dapat mempengaruhi produktivitas. Dengan demikian motivasi karyawan dalam bekerja mempunyai peran yang amat penting dalam mendukung organisasi mencapai produktivitas.  Menurut Hadari Nawawi (2000:351) motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, yang berlangsung secara sadar. Menurut Robbins dalam Winardi (2004: 1) motivasi adalah kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan keorganisasian, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya, untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu. Menurut Mangkunegara (2007: 93) motivasi adalah energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri (drive arousal).

            Dengan demikian disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu kekuatan yang ada dalam diri seseorang yang dapat mengarahkan perilaku untuk melakukan sesuatu kegiatan sesuai tujuan yang ingin dicapai. Kekuatan ini dapat dikembangkan oleh individu sendiri atau sejumlah kekuatan dari luar. Di lingkungan kerja, motivasi karyawan turut mempengaruhi hasil kinerjanya baik secara positif atau negatif. Apabila karyawan mempunyai motivasi kerja yang baik, pada umumnya akan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik pula. Menurut Martinis Yamin (2006: 179) penekanan mengenai pentingnya jenis motivasi menurut para ahli belum diperoleh kesepakatan. Mc Dougall dan Freud dalam Martinis Yamin (2006: 179) lebih menekankan pentingnya motivasi intrinsik, Skinner dan Bandura lebih menekankan pentingnya motivasi ekstrinsik, sedangkan Maslow dan Rogers menunjukkan bahwa kedua motivasi tersebut sama pentingnya. Berkaitan dengan jenis-jenis motivasi, teori motivasi yang cukup populer dikalangan praktisi manajemen adalah Teori Herzberg atau sering disebut Teori Motivasi dan Higiene. Menurut Sondang P. Siagian (2002: 107) teori ini diterjemahkan secara sederhana bahwa para karyawan dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaitu:

1.     mereka yang termotivasi oleh faktor-faktor intrinsik yaitu daya dorong yang timbul dari dalam diri masing-masing

2    .faktor-faktor intrinsik yaitu pendorong yang datang dari luar diri seseorang, terutama dari organisasi tempatnya berkarya. Menurut teori ini faktor-faktor yang mendorong aspek motivasi ialah keberhasilan, pengakuan,sifat pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seseorang, kesempatan meraih kemajuan, dan pertumbuhan. Faktor hygiene yang menonjol ialah, kebijakan perusahaan, supervisi, kondisi pekerjaan,upah/gaji, hubungan dengan rekan sekerja,kehidupan pribadi, hubungan dengan para bawahan, status, dan keamanan. 

4.Penelitian Terdahulu

Salah satu penelitian yang berkaitan dengan pengaruh kompetensi dan motivasi terhadap kinerja karyawan adalah penelitian yang dilakukan oleh Untung Sriwidodo dan Agus Budhi Haryanto (2010) yang melakukan penelitian tentang Pengaruh Kompetensi, Motivasi, Komunikasi dan Kesejahteraan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas

Pada penelitian pertama ini Populasi dalam penelitian ini adalah  seluruh staf pegawai di dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo sebanyak 85 orang. Penelitian ini bertujuan ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi atau studi sensus.  Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder, sedang jenis datanya adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Uji instrumen penelitian menggunakan uji validitas dan reliabilitas yangdilanjutkan dengan uji asumsi klasik yaituuji multikolinearitas, uji autokorelasi, ujiheteroskedastisitas dan uji normalitas.Alat analisis menggunakan (1) analisisregresi linear berganda, yang bertujuanuntuk mengetahui pengaruh kompetensi,motivasi, komunikasi, dan kesejahteraanterhadap kinerja pegawai; (2) uji t, bertujuan untuk menguji signifikansi pengaruhsecara parsial; (3) uji koefisien determinasi (R2) dalam penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui besarnya pengaruhseluruh variabel independen terhadapkinerja pegawai dalam persentase.

 Uji signifikansi pengaruh kompetensi Terhadap kinerja pegawai diperoleh p-value sebesar 0,000 < 0,05 Berarti kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai diperoleh p-value sebesar 0,003 < 0,05 berarti motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Pengaruh Komunikasi terhadap kinerja pegawai diperoleh p-value sebesar 0,014 < 0,05 berarti komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Pengaruh kesejahteraan terhadap kinerja pegawai diperoleh p value sebesar 0,001 < 0,05 berarti kesejahteraan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. 

Dan penelitian kedua, berkaitn dengan pengaruh kompetensi dan motivasi terhadap kinerja pegawai adalah penelitian yang dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan oleh Iswahyu Hartati (2005) tentang Pengaruh Kesesuaian Kompetensi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Malang

Pada penelitian kedua sumber data berasal dari satu unit kerja yang diteliti yakni Sekretariat Daerah Kabupaten Malang sebagai obyek penelitian,yaitd data yang berkenaan dengall  informasi yang diperlukan diperoleh langsung asli dari obyek penelitian. Sumber data ini termasuk sumber data internal yaitu data yang diperoleh dan digunakan dari dalam obyek yang  diteliti (Nazir, 1999). Dalam penelitian ini menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik untuk regresi serta menggunakan analisis data. Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa korelasi yrng terjadi antara variabel bebas terhadap variabel terikat diketahui nilai r= 0,754, ha1 ini mengindikasikan bahwa variable bebas (XI) dan (X2) memiliki hubungan terhadap variable  Terikat (Y), adapun hubungan yang terjadi adalah positif dan searah dengan tingkat hubungan yang tinggi.

Berdasarkan hasil analisis uji t  diperoleh nilai t hitung untuk kompetensi (xl) sebesar 2.252, untuk variabel motivasi sebesar 4,854, sedangkan nilai tlabcl sebesar 1.978, jadi nilai t hitung variabel bebas adalah lebih besar dari nilai Dengan demikian dapat diputuskan bahwa Ho ditolak dan hipotesis kedua diterima, yang berarti secara parsial kompetensi (XI) dan variabel motivasi (xz) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Hipotesis ketiga yang diajukan yaitu variabe1 kompetensi memiliki pengaruh yang dominan dan signifikan terhadap kinerja pegawai, diketahui didasarkan nilai r2 = variabel kompetensi sebesar 14,4%, variabe1 motivasi memberikan kontribusi pengaruh terhadap kinerja pegawai sebesar 43,9%, berdasarkan ha1 tersebut variabel yang memiliki pengarub yang dominan adalah variabel motivasi. Hal ini dikarenakan motivasi dapat dilihat sebagai bagian fundamental dari kegiatan manajemm, sehingga sesuatu dapat ditunjukkan kepada pengarahan potensi dan daya manusia dengan jalan menimbulkan, menghidupkan, dan rnenumbuhkan tugas-tugas perorangan maupun kelompok dalam organisasi khususnya pada Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Malang.

Penelitian ketiga ini dilakukan oleh  Basuki Sri Rahayu dan Gendro Pujaningsih S tentang Pengaruh Motivasi, Lingkungan Kerja, Kepemimpinan dan Kompetensi Terhadap Kinerja Tutor Program Paket B Pendidikan Luar Sekolah Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Pemoderasi di Kabupaten Karanganyar

Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga tutor pada Program Paket B Pendidikan Luar Sekolah di Kabupaten Karanganyar sejumlah 100 orang. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono,1999: 73) Met ode sampel yang digunakanoleh peneliti adalah sensus yaitu penarikan sampel dimana jumlah populasi seluruhnya dijadikansampel (Sugiyono, 1999: 78)  Dengan pertimbangan karena peneliti mampu memperoleh data dari seluruh responden yang ada, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini ber jumlah 100 responden. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis instrumen penelitian, uji asumsi klasik dan regresi linier berganda dengan uji interaktif

Hasil uji t menunjukkan variabel moti vasi, lingkungan kerja, kepemimpinan dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan variabel kompetensi berpenga ruh positif  tetapi tidak signifikan terhadap kinerja tenaga tutor Pro gram Paket B Pendidikan Luar Sekolah di Kabupaten Karanganyar, sedangkan hasil uji t menunjukkan variabel motivasi dan kepuasan kerja ber pengaruh positif dan signifikan, sedangkan variabel lingkungan kerja, kepemimpinan, kompetensi, inter aksi motivasi dengan kepuasan ker ja, interaksi lingkungan kerja dengan kepuasan kerja, interaksi kepemimpinan dengan kepuasan kerja dan interaksi kompetensi dengan kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja tenaga tutor Program Paket B Pendidikan Luar Sekolah di Kabupaten Karanganyar.

JURNAL REMED BAB I


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Didalam suatu organisasi, hal yang terpenting itu adalah sumber daya manusianya. Sumber daya manusia itu sendiri adalah orang-orang yang memberikan tenaga, bakat, dan kreatifitas mereka pada organisasi. Majunya suatu organisasi itu tergantung dari kualitas para pegawai – pegawainya. Untuk mendapatkan pegawai yang berkualitas tinggi itu perlu diadakan penyaringan pada saat penerimaan pegawai pertama kali. Pegawai yang berkualitas naik itu belum cukup untuk memajukan organisasi, setiap organisasi harus melakukan peningkatan kompetensi pegawai – pegawainya agar  kinerja para pegawainya semakin baik.
 Dalam meningkatkan kompetensi pegawai  harus didukung degan fasilitas yang memadai  dan organisasi dapat juga bekerja sama dengan pihak luar dalam meningkatkan kinerja pegawainya. Dalam meningkatkan kompetensi pegawai organisasi  juga harus memberikan motivasi  kepada pegawai-pegawainya, agar para pegawai nya semakin bersemangat dalam meningkatkan kompetensi kinerjanya. motivasi – motivasi itulah yang membuat kinerja pegawai semakin baik sehingga berpengaruh dalam berkembangnya organisasi tersebut.

Motivasi adalah suatu kekuatan potensial yang ada di dalam diri seorang manusia, yang dapat dikembangkannya sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang pada intinya berkisar sekitar imbalan moneter dan imbalan non moneter, yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau secara negatif, hal mana tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan. (Winardi, 2004: 6).

Untung Sriwidodo dan Agus Budhi Haryanto (2010) melakukan penelitian tentang Pengaruh Kompetensi, Motivasi, Komunikasi dan Kesejahteraan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan diketahui bahwa adapun pengaruh terhadap kinerja pegawai dinas pendidikan meliputi kompetensi, motivasi, komunikasi dan kesejahteraan

Penelitian yang dilakukan oleh Iswahyu Hartati (2005) tentang Pengaruh Kesesuaian Kompetensi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Malang menganalisis bahwa pengaruh terhadap kinerja pegawai meliputi kompetensi dan motivasi

Selain itu Basuki Sri Rahayu dan Gendro Pujaningsih S melakukan penelitian tentang Pengaruh Motivasi, Lingkungan Kerja, Kepemimpinan dan Kompetensi Terhadap Kinerja Tutor Program Paket B Pendidikan Luar Sekolah Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Pemoderasi di Kabupaten Karanganyar

Dengan demikian berkembangnya suatu organisasi juga berpengaruh pada kesejahteraan pegawainya, jika organisasi itu berkembang pesat menambah keyakinan pegawai – pegawainya terhadap organisasi itu. karena semakin maju organisasi semakin terjamin pula kesejahteraan pegawai – pegawainya dan organisasi yang baik itu selalu memikirkan kesejahteraan pegawain

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan  uraian  serta  penjelasan  yang  telah  dikemukakan  pada  latar belakang  maka rumusan masalah adalah :
(1) Apakah Kesesuaian Kompetensi dan Motivasi Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Pegawai
 (2) Variabel manakah yang mempunyai pengaruh dominan terhadap Kinerja Pegawai

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah:
 (1) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Kompetensi dan Motivasi Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan secara terhadap Kinerja Pegawai
 (2) Untuk mengetahui dan menganalisis Variabel manakah yang mempunyai pengaruh dominan terhadap Kinerja Pegawai

Sabtu, 26 Januari 2013

METODE RISET REMED


JURNAL 1 (METODE RISET REMED)
NAMA      : FITRI YUNINGSIH
KELAS      : 3EA13
NPM          : 19210259
                 
PENGARUH KOMPETENSI, MOTIVASI, KOMUNIKASI DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN 
                               
TEMA             : Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
JUDUL          : PENGARUH KOMPETENSI, MOTIVASI, KOMUNIKASI DAN KESEJAHTERAAN    
TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN 
OLEH             : Untung Sriwidodo dan Agus Budhi Haryanto. 2010

A. Latar belakang Masalah
Pegawai merupakan penggerakoperasi organisasi, sehingga jika kinerjapegawai meningkat, maka kinerja organisasi juga akan meningkat. Para pegawaidiarahkan untuk meningkatkan kinerjanyaagar memiliki sikap dan perilaku yangmencerminkan tanggung jawab, loyalitas,serta kedisiplinan. Untuk mencapai kinerjaterbaik organisasi berkepentingan melakukan penilaian terhadap pelaksanaantugas pekerjaan yang dihasilkan oleh parapegawai sesuai dengan rangkaian sistem yang berlaku dalam organisasi. Selama ini banyak instansi pemerintahan yang belum mempunyai pegawai dengan kompetensiyang memadai, ini dibuktikan dengan rendahnya produktivitas pegawai dan sulitnya mengukur kinerja pegawai, oleh karena itudalam penelitian ini akan dilakukan penelitian penilaian kinerja berdasarkan kompetensi pegawai. Kompetensi itu sendiri menurut Spencer dan Spencer (1993)dalam Eko Nurmianto, (2006: 41), disebutkan bahwa kompetensi merupakanbagian dalam dan selamanya ada pada kepribadian seseorang dan dapat mem- prediksikan tingkah laku dan performansi secara luas pada semua situasi dan job tasks. Peningkatan kompetensi pegawai sangat diperlukan dalam mendukung kemampuan kerja sekaligus menentukan tingkat kinerja yang dihasilkan pegawai. Semakin tinggi kompetensi maka kinerja pegawai akan semakin tinggi. Seberapa besar kompetensi seseorang apabila tidak didukung motivasi yang tinggi maka kinerja yang akan dicapai tidak akan optimal,oleh karena itu harapan dari sebuah prestasi dapat diraih apabila dalam diri seseorang memiliki motivasi yang tinggi. Motivasi dalam bekerja diperlukan karena merupakan kekuatan yang dapat mengarahkan sikap dan perilaku pegawai untuk mencapai tujuan. 

B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
1.       menganalisis pengaruh kompetensi, motivasi, komunikasi dan kesejahteraan terhadap kinerja pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo
2.      menganalisis variabel di antara kompetensi, motivasi, komunikasi, atau kesejahteraan yang dominan berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo.


C. Metodologi
Uji instrumen penelitian menggunakan uji validitas dan reliabilitas yang dilanjutkan dengan uji asumsi klasik yaitu uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji normalitas Alat analisis menggunakan
(1) analisisregresi linear berganda, yang bertujua nuntuk mengetahui pengaruh kompetensimotivasi, komunikasi, dan kesejahteraanterhadap kinerja pegawai
(2) uji t, bertujuan untuk menguji signifikansi pengaruhsecara parsial
(3) uji koefisien determinasi  (R2) dalam penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui besarnya pengaruhseluruh variabel independen terhadapkinerja pegawai dalam persentase. 
                                                                                                   
           
D. Hasil dan Kesimpulan
Kinerja dan keefektifan pegawai dalam melaksanakan tugas sangat ditentukan oleh kompetensi yang disyaratkan oleh bidang pekerjaan. Melalui kompetensi yang semakin memadai seseorang akan lebih menguasai dan mampu menerapkan semua tugas pekerjaan sesuai dengan job description yang ditetapkan.  Motivasi yang semakin tinggi berperan Untuk memberikan penguatan terhadap keinginan-keinginan yang mengarah pada tercapainya prestasi kerja yang semakin baik serta dapat mengarahkan sikap perilaku individu dalam mencapai tujuan. Ciri-ciri pegawai dengan motivasi tinggi menurut indikator-indikator motivasi dalam penelitian ini dapat dilihat dari menyenangi pekerjaan yang dilakukan, menunjukkan kreativitas dalam bekerja, menunjukkan tanggung jawab dalam bekerja, memiliki
otonomi yang tinggi dalam bekerja.                  


Sumber
                                     





JURNAL 2 (METODE RISET REMED)
NAMA      : FITRI YUNINGSIH
KELAS      : 3EA13
NPM          : 19210259

Pengaruh Kesesuaian Kompetensi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupatcn Malang  
                                                                                                         
TEMA             : Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
JUDUL           :  Pengaruh Kesesuaian Kompetensi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupatcn Malang

OLEH             : Iswahyu Hartati, 2005

A. Latar belakang Masalah
Sumber daya terpenting bagi organisasi adalah sumber daya manusia, yaitu orang-orang yang rnemberikan tenaga, bakat dan kreatifitas mereka pada organisasi. Karena itu kinerja organisasi baik itu organisasi bisnis nlaupun organisasi pemerintah, tidak terlepas dari kinerja individu. Dalam hubungan ini faktor penempatan pegawailkaryawan sebagai sumber daya manusia dalam bidang tugas tertentu dalam organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja yang dapat memotivasi kerja, meningkatkan kinerja individu yang pada akliirnya meuingkatkan kinerja organisasi. Faktor pertimbangan yang tepat dalam penempatan seseorang dalam bidang tugas baik penempatan awal, pemindahan maupun promosi menjadi sangat penting dan menarik untuk dipelajari. Namun demikian dalam praktek terutama pada organisasi pemerintah, pertimbangan  yang cermat dalam penempatan, perpindahan maupun promosi kurang mendapatkan perhatian yang proporsional. Dalam organisasi pemerintah lebih meugedepankan proses seleksi atau proses rekrutmen pegawai dengan sederet persyaratan yang rumit.     


B. Tujuan Penelitian
Sedangkan tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah:
(I) Untuknengetahui seberapa besar pengaruh Kesesuaian Kompetensi dan Motivasi Kerja secara simultan terhadap Kinerja Pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Malang
(2) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kesesuaian Kompetensi dan Motivasi Kerja secara parsial terhadap Kincrja Pegaviai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Malang, dan
(3) Mengetahui ariabel mana yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap Kinerja Pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Malang.


C. Metodologi
Konsep dan Operasional Variabel Untuk memudahkan Konsep dan Operasional variabel,tersebut atas dituangkan dalam tabel sebagai berikut.
Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur untuk mengukur apa yang diukur (Ancok 1995 dalam Singarimbun dan Efendi 1995). Sedangkan menurut Sugiyono (1994)
Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauhmana alat pengukur dapat dipecaya atau dapat diandalkan (Singarimbun dan Effendi, 1989).


D. Hasil dan Kesimpulan
Dengan melihat hasil penelitian yang telah dibahas, maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian ini sebagai berikut Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa korelasi yrng terjadi antara variabel bebas terhadap variabel terikat diketahui nilai r= 0,754, ha1 ini mengindikasikan bahwa variable bebas (XI) dan (X2) memiliki hubungan terhadap variable Terikat (Y), adapun hubungan yang terjadi adalah positif dan searah dengan tingkat hubungan yang tinggi.

Sumber




JURNAL 3 (METODE RISET REMED)
NAMA      : FITRI YUNINGSIH
KELAS      : 3EA13
NPM          : 19210259
   
PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA, KEPEMIMPINAN DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA TENAGA TUTOR PROGRAM PAKET B PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI DI KABUPATEN KARANGANYAR        
TEMA             : Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
JUDUL           :  PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA, KEPEMIMPINAN DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA TENAGA TUTOR PROGRAM PAKET B PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI DI KABUPATEN KARANGANYAR

OLEH             :  Basuki Sri Rahayu dan Gendro Pujaningsih S
           

A. Latar belakang Masalah
Lingkungan kerja merupakan bagian dari kondisi kerja hendaknya tertata dengan baik sehingga tidak menye babkan perasaan terganggu tenaga tutor dalam melaksanakan tugasnya, apabila tenaga tutor dalam melaksanakan tugasnya merasa terganggu maka kinerja tenaga tutor akan rendah, sebaliknya jika tenaga tutor merasa tenang dan nya mandalam melaksanakan tugas maka kinerja akan meningkat. Pemimpin ber peran sangat penting dalam lingkungan kerja terutama  mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja, loyalitias dan terutama dalam meningkatkan kinerja bawahan nya, oleh karena itu seorang pemimpin perlu memiliki ketrampilan untuk dapat bersikap dan berperilaku efektif dalam menjalankan tugasnya.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan bertjuan untuk mengetahui:
(1)apakah mo tivasi,lingkungan kerja, kepemimpinan dan kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja tenaga tutor
( 2) apakah motivasi, lingkungan kerja, kepemimpinan dan kompetensi berpengaruh positif dan signifikan ter hadap kinerja tenaga tutor dengan ke puasan kerja sebagai variabel pemo derasi.

C. Metodologi
Metode analisis data yang digunakan analisis instrumen penelitian, uji asumsi klasik, uji hipotesis dan regresi linier berganda dengan uji interaktif

D. Hasil dan Kesimpulan
Hasil uji t persamaan pertama pada tabel 3 menunjukkan variabel motivasi, lingkungan kerja, kepemimpinan dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan variabel kompetensi berpengaruh positif  tetapi tidak signifikan terhadap kinerja tenaga tutor Pro gram
Paket B Pendidikan Luar Sekolah di Kabupaten Karanganyar, se dangkan hasil uji t persamaan kedua pada tabel 7 menunjukkan variabel motivasi dan kepuasan kerja ber pengaruh positif dan signifikan, sedangkan variabel lingkungan kerja,kepemimpinan, kompetensi, interaksi motivasi dengan kepuasan kerja,interaksi lingkungan kerja dengan kepuasan kerja, interaksi kepemimpinan dengan kepuasan kerja dan interaksi kompetensi dengan kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja tenaga tutor Program Paket B Pendidikan Luar Sekolah di Kabupaten Karanganyar.

Sumber