MACAM-MACAM KARANGAN BESERTA CONTOHNYA
Karangan dapat
dibagi menjadi beberapa macam,yaitu :
1.Karangan Narasi
Karangan
narasi ialah yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang didalamya
terdapat alur cerita, setting, tokoh dan konflik tetapi tidak memiliki kalimat
utama.
Ciri-ciri/karakteristik
karangan Narasi yaitu :
1. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
2. Disajikan dalam waktu serta kejadian yang
menunjukkan peristiwa awal sampai akhir
3. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
4. Latar (setting)
Pola narasi
secara sederhana: awal – tengah – akhir Awal narasi biasanya berisi pengantar
yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar
dapat mengikat pembaca. Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu
konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul
dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda. Akhir cerita
yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang
menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha
menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Karangan
narasi dibagi menjadi dua yaitu :
1 1. Narasi fiksi
Contoh
Narasi yang berupa fiksi: novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Luka
Gadis Kecil
Di sore hari menjelang maghrib
gadis kecil yang imut,cantik,berkerudung merah itu bernama Alisya.Ia terus
memandangi lautan yang biru,gulungan riak-riak ombak kecil tak membuatnya
bergeming. Hembusan hawa pantai nan panas, tak membuat matanya beralih dari
laut. Air pantai terus menyapu lembut kulit kakinya,dan deburan suara ombak
mengisiki telinganya.
Hari itu langit tak berawan. Ia
terus memandangi laut yang semakin biru sampai ambang cakrawala.Ia memandangi
nelayan yang tengah menepi. Memandangi pulau kecil nan jauh di seberang sana.
Ia sangat benci laut!
Gadis itu benci laut, karena di
sanalah kedua orang tuanya meninggal beserta adik yang sangat disanginya itu
meninggal akibat tenggelamnya kapal yang ditumpanginya sekitar 3 bulan yang
lalu itu.Hingga saat ini Alisya tak bisa melupakan kejadian itu,setiap hari ia
hanya bisa menangis dan tersenyum kecil mengenang kenagan terindah keluarganya
saat berliburan ke Jepang sebagai hadiah ulang tahun nya 1tahun yang lalu.
2 2. Narasi fakta
Contoh
Narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman.
Contoh
narasi berisi fakta:
Ir.
Soekarno
Ir.
Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia
memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di
tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah. Soekarno
mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan
Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Soekarno bersama Mohammad
Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu
pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya
sebagai Presiden RI pada tahun 1949. Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak
pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru
bicara bagi negara-negara nonblok pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun
1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang
2.Karangan Deskripsi ( Menggambarkan )
Karangan
Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca
seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek
yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.
Ciri-ciri
karangan deskripsi yaitu :
1. Melukiskan atau menggambarkan suatu objek
tertentu
2. Bertujuan untuk menciptakan kesan atau
pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah
mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek
yang dideskripsikan
3. Sifat penulisannya objektif karena selalu
mengambil objek tertentu, yang dapat berupa tempat, manusia, dan hal yang
dipersonifikasikan
4. Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode
realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis
Contoh
karangan deskripsi yaitu :
Sapi Friesian
Holstein
Sapi Friesian
Holstein adalah sapi yang terkenal karena produksi susunya yang tinggi yaitu
sekitar 6.350 kg per tahun dengan presentase lemak susu sebesar 3,7 %. Sapi ini
berasal dari bagian utara negeri Belanda. Jenis sapi ini dikatakan tersebar
hampir ke seluruh dunia,baik di negara subtropis maupun tropis.
Sapi ini
berciri-ciri warna bulunya hitam putih dengan berat mencapai 1000kg,dan sapi
betina nya sekitar 650kg. Selain sebagai penghasil susu yang baik, jenis ini
baik juga sebagai pedaging.
Di Indonesia
saat ini,sapi Friesian Holstein adalah paling banyak dimanfaatkan sebagai sapi
perah. Selain pemakaian sapi perah sebagai jenis murni,di Indonesia juga
terdapat jenis baru yang disebut sapi Grati yaitu hasil persilangan antara
Friesian Holstein dan sapi lokal (peranakan Ongole).
3.Karangan Eksposisi
Karangan
Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan,
menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
Ciri-ciri/karakteristik karangan Eksposisi
yaitu :
·
Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
·
Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi
(data faktual)
·
Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau
memaksakan kehendak
·
Menunjukkan analisis atau penafsiran secara
objektif terhadap fakta yang ada
·
Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau
tentang proses kerja sesuatu
Contoh
karangan Eksposisi :
Catatan: Tidak
jarang eksposisi berisi uraian tentang langkah/ cara/ proses kerja. Eksposisi
demikian lazim disebut paparan proses.
Cara
mencangkok tanaman:
1. Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang subur, dan
sabut secukupnya.
2. Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan sehat
dengan diameter kira-kira 1,5 sampai 2 cm.
3. Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat dan
dikelupas sampai bersih kira-kira sepanjang 10 cm.
·
Langkah menyusun eksposisi: Menentukan topik/
tema Menetapkan tujuan Mengumpulkan data dari berbagai sumber Menyusun kerangka
karangan sesuai dengan topik yang dipilih Mengembangkan kerangka menjadi
karangan eksposisi.
4.Karangan Argumentasi
Karangan
Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi
pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh
nyata.
Ciri-ciri/karakteristik
karangan Argumentasi yaitu :
1. Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran
gagasan pengarang sehingga kebenaran itu
diakui oleh pembaca
2. Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta,
grafik, tabel, gambar
3. Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah
sikap, pendapat atau pandangan pembaca
4. Dalam membuktikan sesuatu, pengarang
menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas
5. Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang,
kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian
Contoh
Karangan Argumentasi :
Jiwa
kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa
kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa
kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang
luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta
terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan
di berbagai bidang.
Tema/ topik
yang tepat untuk argumentasi, misalnya: Disiplin kunci sukses berwirausaha,
Teknologi komunikasi harus segera dikuasai, Sekolah Menengah Kejuruan sebagai
aset bangsa yang potensial.
Langkah
menyusun argumentasi : Menentukan topik/ tema Menetapkan tujuan Mengumpulkan
data dari berbagai sumber Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang
dipilih Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi
Menurut
Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Ciri Karya
Ilmiah :
1. Objektif.
Keobjektifan
ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan
yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang
disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan
demikian, siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya.
2. Netral.
Kenetralan
ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari
kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh
karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau
mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
3. Sistematis.
Uraian
yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola
pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan
sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah
alur uraiannya.
4. Logis.
Kelogisan
ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau
deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola
induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis
digunakan pola deduktif.
5. Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan).
Setiap
pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu
menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional
(menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang
berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah
seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.
6. Tidak Pleonastis
Maksudnya
kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanya atau tidak
berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran).
7. Bahasa yang digunakan adalah ragam formal.
Sedangkan
syarat-syarat karya ilmiah adalah sebagai berikut :
-
Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat
pikiran dan alur pikiran.
-
Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada
bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
-
Alur
pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
-
Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur:
kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun mendukung alur pikir yang
teratur.
-
Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan
asas-asas yang terkandungdalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah
kebahasaan.
-
Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian
narasi (penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi
(alasan).
Pada
prinsipnya semua karya ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal
ini yang membedakan hanyalah materi, susunan , tujuan serta panjang pendeknya
karya tulis ilmiah tersebut,. Secara garis besar, karya ilmiah di
klasifikasikan menjadi dua, yaitu karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah
penelitian.
a. Karya Ilmiah Pendidikan
Karya ilmiah pendidikan digunakan
tugas untuk meresume pelajaran, serta sebagai persyaratan mencapai suatu gelar
pendidikan. Karya ilmiah pendidikan terdiri dari:
- Paper (Karya Tulis).
Paper
atau lebih populer dengan sebutan karya tulis, adalah karya ilmiah berisi
ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu
ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya.
Tujuan
pembuatan paper ini adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari mata
kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen, penulisan paper ini agak di
perdalam dengan beberapa sebab antara lain, Bab I Pendahuluan , Bab II
Pemaparan Data, Bab III Pembahasan atau Analisisdan Bab IV Penutup yang terdiri
dari kesimpulan dan saran.
- Pra Skripsi
Pra
Skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai persyaratan
mendapatka gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada
jenja0ng akademik atau setingkat diploma 3 ( D-3).
Format
tulisannya terdiri dari Bab I Pendahuluan (latar belakang pemikiran,
permasalahan, tujuan penelitian atau manfaat penelitian dan metode penelitian).
Bab II gambaran umum (menceritakan keadaan di lokasi penelitian yang dikaitkan
dengan permasalahan penelitian), Bab III deskripsi data (memaparkan data yang
diperoleh dari lokasi penelitian). Bab IV analisis (pembahasan data untuk
menjawab masalah penelitian). Bab V penutup (kesimpulan penelitian dan saran)
- Skripsi
Skripsi
adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan
pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta-
fakta empiris-objektif baik berdasarkan peneliian langsung (observasi lapangan
) maupun penelitian tidak langsung (study kepustakaan)skripsi ditulis sebagai
syarat mendapatkan gelar sarjana S1. Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan
mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu logis dan emperis.
·
Thesis
Thesis adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya
lebih mendalam dari pada skripsi, thesis merupakan syarat untuk mendapatkan
gelar magister (S-2).
Penulisan
thesis bertujuan mensinthesikan ilmu yng diperoleh dari perguruan tinggi guna
mempeluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master,
khazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian
secara mendalam tentang suatu hal yangmenjadi tema thesis tersebut.
·
Disertasi
Disertasi
adalah suatu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat
dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis
terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari
sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji pada sutu perguruan tinggi,
desertasi berisi tentang hasil penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian
yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari desertasi
tersebut, penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri, penulis
desertasi berhak menyandang gelar Doktor.
b. Karya
ilmiah Penelitian.
·
Makalah seminar.
-
Naskah Seminar
Naskah Seminar adalah karya ilmiah
tang barisi uraian dari topik yang membahas suatu permasalahan yang akan
disampaikan dalam forum seminar. Naskah ini bisa berdasarkan hasil penelitian
pemikiran murni dari penulisan dalam membahas atau memecahkan permasalahan yang
dijadikan topik atau dibicarakan dalam seminar.
-
Naskah Bersambung
Naskah Bersambung sebatas masih berdasarkan
ciri-ciri karya ilmiah, bisa disebut karya tulis ilmiah. Bentuk tulisan
bersambung ini juga mempunyai judul atau title dengan pokok bahasan (topik)
yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan secara bersambung, atau bisa
juga pada saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeda.
·
Laporan hasil penelitian
Laporan
adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang cara penulisannya dilakukan
secara relatif singkat. Laporan ini bisa dikelompokkan sebagai karya tulis
ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian meskipun masih
dalam tahap awal.
·
Jurnal penelitian
Jurnal penelitian adalah buku yang terdiri
karya ilmiah terdiri dari asal penilitian dan resensi buku. Penelitian jurnal
ini harus teratur continue dan mendapatkan nomor dari perpustakaan nasional
berupa ISSN (international standard serial number).
Karya
Tulis Non-ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang
menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya
menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu
formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah :
·
ditulis berdasarkan fakta pribadi,
·
fakta yang disimpulkan subyektif,
·
gaya bahasa konotatif dan populer,
·
tidak memuat hipotesis,
·
penyajian dibarengi dengan sejarah,
·
bersifat imajinatif,
·
situasi didramatisir,
·
bersifat persuasif.
·
tanpa dukungan bukti
·
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah
adalah dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.
Perbedaan-perbedaan
yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek :
·
Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu
hasil penelitian (faktual objektif).
Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang
diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.
·
Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis.
Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu
dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses
pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi
·
Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan
ragam bahasa ilmiah
Dengan kata lain, ia ditulis dengan
menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah
Perbedaan-perbedaan inilah yang
dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Sumber : Wikipedia
fikarzone.wordpress.com
nadiachya.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar