NAMA : FITRI YUNINGSIH
KELAS : 3EA13
NPM : 19210259
1. PENGERTIAN RESENSI
Resensi berasal dari
bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat
kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa
Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan
istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas
buku. Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali
isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas
itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada
masyarakat luas.
Resensi adalah suatu
tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel,
majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi adalah
menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut
mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Yang akan kita bahas pada buku
ini adalah resensi buku. Resensi buku adalah ulasan sebuah buku yang di
dalamnya terdapat data-data buku, sinopsis buku, bahasan buku, atau kritikan
terhadap buku.
2. TUJUAN RESENSI
a. Memberikan informasi atau pemahaman
yang komprehensif (mendalam) tentang
apa yang tampak dan terungkap dalam suatu karya.
b. Memberikan gambaran kepada masyarakat apakah
karya yang diresensi itu merupakan suatu karya yang bermutu atau tidak.
c. Memberikan gambaran kepada masyarakat
apakah buku itu layak untuk dibaca.
3. UNSUR-UNSUR RESENSI
Didalam sebuah resensi
karya sastra terdapat dua macam unsur, yaitu:
1. Unsur Intrinsik yaitu unsur yang membangun cerita karya sastra yang berasal dari dalam.
1. Unsur Intrinsik yaitu unsur yang membangun cerita karya sastra yang berasal dari dalam.
· Tokoh : Individu yang mengalami
berbagai peristiwa didalam cerita. Jika dilihat dari peran tokoh dalam
pengembangan plot dapat dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh pembantu, sedangkan jika dilihat dari
fungsi penampilan tokoh dapat pula dibedakan kedalam tokoh protagonis dan tokoh antagonis.
pengembangan plot dapat dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh pembantu, sedangkan jika dilihat dari
fungsi penampilan tokoh dapat pula dibedakan kedalam tokoh protagonis dan tokoh antagonis.
· Tema ialah suatu unsur dalam karya
sastra yang menjadi pokok masalah/pokok pikiran dari pengarang
melalui karyanya (jalan cerita).
melalui karyanya (jalan cerita).
· Plot / Alur ialah jalan cerita atau rangkaian peristiwa
dari awal sampai akhir. Rangkaian peristiwa ini
disusun berdasarkan hukum kausalitas (hubungan yang menunjukkan sebab-akibat).
disusun berdasarkan hukum kausalitas (hubungan yang menunjukkan sebab-akibat).
· Gaya Bahasa ialah cara pengarang dalam mengungkapkan
ide/gagasan melalui cerita.
· Sudut Pandang/Point Of View ialah
posisi pengarang dalam sebuah cerita atau karya
sastra.
· Amanat
ialah pesan/kesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui jalan
cerita. Pesan dalam karya
sastra bisa berupa, kritik, saran, harapan, usul, dll.
sastra bisa berupa, kritik, saran, harapan, usul, dll.
· Latar/Setting ialah tempat dimana terjadinya
kejadian/peristiwa dan waktu terjadinya sebuah peristiwa,
latar juga menjelaskan segala keterangan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dakam plot cerita.
latar juga menjelaskan segala keterangan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dakam plot cerita.
2. Unsur Ekstrinsik yaitu unsur yang membangun cerita karya
sastra yang berasal dari luar (kebalikan dari unsur intrinsik).
a. Latar belakang kehidupan pengarang.
b. Pandangan hidup pengarang.
c. Situasi sosial, Budaya yang melatarbelakangi
lahirnya karya sastra tersebut.
4. BEBERAPA HAL YANG TERDAPAT DALAM RESENSI
Dibawah ini terdapat
beberapa hal yang terdapat di dalam sebuah resensi karya sastra :
a. Judul Resensi
b. Data/Identitas Karya
Sastra
c. Isi Resensi
d. Kekurangan &
Kelebihan
e. Penutup
Terdapat perbedaan saat
pemuatan data/identitas karya sastra yang diresensi, seperti pada resensi buku
data yang tercantum ialah seperti berikut ini: judul buku, penulis &
penerjemah (jika buku itu berupa terjemahan dari bahasa asing), nama penerbit,cetakan,
tahun terbit, tebal buku & jumlah halaman. Pada drama/film maka data untuk
resensinya adalah berupa: judul drama/film, penulis, sutradara, genre,
pemain,penyunting & penerjemah, tahun terbit, penerbit.
5. LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT KARYA
1. Mengamati suatu
karya
2. Membaca isi suatu
karya
3. Membuat ringkasan
4. Memaparkan isi dan
mutu suatu karya
Resensi Novel Winter in
Tokyo
Judul buku : Musim dingin di Tokyo
Judul asli :
Winter in Tokyo
Jenis : Romansa
Penulis : Ilana Tan
Penerbit : Gramedia
Tebal : 320 halaman
Cetakan : September 2008
Membaca novel musimnya Ilana Tan
memang harus berurutan, ini adalah novel ketiga Ilana Tan. Seperti dua novel
sebelumnya, Summer in Seoul dan Autumn in Paris, novel ini juga menggunakan
musim sebagai judul, yaitu Winter in Tokyo atau kalau dibahasa Indonesiakan
“Musim Dingin di Tokyo”. Novel ini bercerita tentang kisah cinta seorang gadis peranakan
(Indonesia – Jepang) bernama Ishida Keiko dengan Kazuto.
Semua berawal ketika
Ishida Keiko yang tinggal di sebuah apartemen kecil dua lantai di pinggiran
Tokyo mendadak kedatangan tetangga baru. Nishimura Kazuto, nama tetangga baru
itu. Dia kembali ke Tokyo setelah 10 tahun lamanya tinggal di Amerika dan tidak
pernah pulang ke Jepang. Alasan kepulangannya satu, untuk melupakan Yuri.
Sahabat, tetangga, dan wanita yang dicintainya dan akan menikah dengan
sahabatnya sendiri. Perlahan, Keiko mulai akrab dengan Kazuto. Meskipun kesan
pertama Keiko setelah melihat Kazuto Nishimura adalah seorang pria yang cukup
berantakan, namun kebaikan hati Kazuto mampu menyentuh hati Keiko dalam jangka
waktu pendek, karena Kazuto ternyata seorang pria yang perhatian, baik hati,
menyenangkan dan bisa diandalkan. Apartemen mereka yang berhadapan, semakin
mempererat hubungan keduanya.
Keduanya tidak sadar
ketika cinta perlahan menelusup di hati. Di sisi lain, Keiko yang sejak kecil
masih dibayang-bayangi oleh cinta pertamanya, seorang bocah laki-laki bertopi
biru yang menolongnya mencarikan kalung di hari bersalju, nampaknya kurang bisa
membuka hati ke pria lain walaupun Kazuto sedekat itu dengannya. Keiko yang
masih terbayang akan cinta pertamanya, Kitano Akira, mencoba memungkiri
perasaannya. Seolah melupakan Kazuto, Keiko terbuai dalam angannya sendiri.
Kazuto di pihak lain, lebih ekspresif, mengingat pekerjaannya sebagai street
photografer, ia lebih cepat menyadari perasaannya terhadap Keiko. Fokus
kameranya selalu membidik sosok Keiko. Mengejar sosok Keiko, dan frustasi
karena Keiko tidak pernah bisa melihatnya. Semua berjalan begitu salah. Sampai
suatu hari pertemuan tak terduga dengan cinta pertamanya menghampiri dengan
tiba-tiba. Ternyata cinta pertama Keiko sewaktu kecil dulu adalah sahabat
Kazuto sejak kecil yang bernama Kitano Akira. Keiko yang masih berbunga-bunga
lantaran bertemu dengan cinta pertamanya harus menghadapi kenyataan pahit yang
lain ketika, sesuatu yang berharga yang telah lama di sampingnya seakan menghilang
tak berbekas, karena sebuah kecelakaan tak terduga terjadi yang menyebabkan
Kazuto Nishimura kehilangan ingatannya.
Kemudian, Kazuto
kehilangan ingatan karena sebuah kecelakaan. Meninggalkan lubang besar dalam
dadanya. Ia masih bisa mengingat hingga hari sebelum kepulangannya ke Tokyo
saat ia masih di Amerika. Celakanya ia melupakan bagian terbaik kenangannya
selama sebulan di Tokyo. Termasuk seseorang yang sudah menjadi bagian dari
hidupnya, atau kejadian saat malam natal, ucapanna di stasiun, janjinya akan
hari valentine. Disaat dia tidak bisa mengingat apapun, Yuri bagian dari masa
lalu itupun datang. Membuat dia semakin jauh dari orang yang harusnya dia
sayangi.
Tapi takdir tetap
bermain disini. Terhalang apapun, hati tidak pernah berbohong. Dia, dia yang
hilang ingatan, yang seharusnya tidak ingat apa-apa selalu berdebar setiap kali
melihat orang itu. Orang yang tidak bisa dia ingat. Saat itulah Keiko menyadari
bagaimana perasaannya terhadap Kazuto. Ia merasa begitu kehilangan. Dan sangat
sakit hati ketika Yuri datang ke Jepang. Namun perasaan tidak bisa berbohong.
Kendati lupa akan kenangannya bersama Keiko, Kazuto tetap jatuh ke dalam
perangkap cinta yang sama. Ia sekali lagi jatuh cinta pada Keiko. Namun, Kazuto
tidak bisa berkutik ketika hubungan Keiko dengan Kitano Akira semakin intim.
Semua terasa begitu salah.
Hingga akhirnya Ishida
Keiko benar-benar menyadari cintanya pada Nishimura Kazuto, dan begitupun
dengan Nishimura Kazuto yang sudah pulih dengan ingatannya yang masih mencintai
Ishida Keiko sebelum, saat dan sesudah amnesia. Dan akhirnya mereka pun
bersama.
Di novel ketiganya ini, Ilana Tan
semakin piawai membentuk karakter tokoh-tokoh utamanya. Sehingga novel ini
dapat meninggalkan kesan yang baik di hati pembaca, terutama para remaja.
Karena sebagian besar karakter novel ini disesuaikan dengan karakter
remaja-remaja jaman sekarang. Para remaja yang membaca novel ini pasti
seolah-olah ia ikut merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh utama dalam novel
tersebut , apalagi para remaja yang suka novel romance.
- Kelebihan novel "Winter in
Tokyo" :
jalan ceritanya yang
menarik dan berbeda dari novel-novel lain, sehingga membuat pembaca sulit
menebak peristiwa yang terjadi selanjutnya dan juga bisa membuat pembaca
penasaran serta mengundang antusias pembaca untuk membaca novel ini. Sampul
novel Winter In Tokyo ini juga menarik,
dengan judul yang menarik pula. Ketika konflik di tengah buku sudah mulai
menyeruak, saya semakin bisa merasakan sakitnya hati Keiko seolah-olah saya yang
merasakannya. Salut untuk Ilana Tan yang bisa menciptakan novel seindah ini.
Apalagi endingnya, bisa membuat pembaca berteriak-teriak sendiri karena
senangnya. Novel ini adalah rekomendasi terbaik untuk teman-teman yang suka
membaca kisah romance tanpa ada kesan norak di dalamnya.
- Kekurangan novel "Winter in
Tokyo" :
Profil Kazuto dari segi
fisik tidak jelas, berapa tingginya, warna kulitnya, ciri khas fisiknya (apakah
bercodet, memiliki lesung pipi, tampan, bermata coklat, dsb) tidak di
deskripsikan Ilana Tan dengan baik. Begitu juga dengan penggambaran dari sisi
fisik tokoh lainnya. Memang Ilana Tan memberi gambaran mengenai warna rambut,
mata lebar, dan sebagainya, tapi saya merasa masih mengambang (maksudnya kurang
kuat).
Sumber
http://sindyariesta.blogspot.com/2012/03/resensi-novel-winter-in-tokyo.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar